Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Sukses Usaha Mebel, Jokowi Beri Tips Bisnis Bagi ASN dan Pensiunan
16 Januari 2019 11:36 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Dikenal sebagai pengusaha mebel yang sukses saat belum menjadi Presiden hingga bisa menembus pasar ekspor, Jokowi berbagi tips bisnis bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pensiunan. Jokowi menyarankan agar masyarakat khususnya pensiunan yang ingin memulai usaha, bisa dari yang risikonya kecil.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Jokowi minta para ASN dan pensiunan bisa memulai usaha dari apa yang sudah dikerjakan selama ini.
Misalnya, apabila ASN atau pensiunan pernah bekerja di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bisa membuka usaha yang berhubungan dengan hewan laut. Hal itu disampaikan Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Jawa Barat, Rabu (16/1).
"Saya mau titip beberapa hal. Yang pertama, memulai usaha, bisnis, itu tidak mudah. Memulai usaha, bisnis, itu tidak gampang. Oleh sebab itu pilihlah usaha-usaha yang dekat dengan kita tugas," kata Jokowi.
"Ambil usaha-usaha yang risikonya kecil. Kalau saya boleh saran, resikonya kecil itu apa usaha-usaha? Misalnya barang-barang yang tak cepat busuk atau basi. Hati-hati. Kemudian barang-barang kalau tidak laku tapi nilainya tak kurang. Misalnya mendirikan kos-kosan," lanjut dia.
Jokowi pun mewanti-wanti jangan sampai kerja di Kementerian Pertanian namun usahanya di perikanan. Karena bidang usahanya jauh sekali.
ADVERTISEMENT
"Laut sama pertanian jauh. Hati-hati. Saya melihat tadi. Ini hal kecil tapi banyak yang tak mengerti. Misalnya berjualan ikan wader. Packaging-nya baik, kemasannya baik, saya lihat di depan. Diberi nama, label, dan brand yang baik," ucap Jokowi.
Jokowi kemudian memberikan solusi usaha yang risikonya kecil. Misalnya saja usaha kos-kosan.
"Misalnya, saya masih punya tabungan, rumah juga masih, kos-kosan yang dulu kita beli, katakanlah harga Rp 500 juta, nilai bangunan dan tanah kan nambah terus. Mau dilepas enggak apa-apa. Misalnya Rp 2 miliar. Ada di sisa, mau ditabung silakan," tuturnya.