Suku Bunga Acuan Naik Jadi Peluang Industri Asuransi Jiwa Cuan

27 Februari 2024 18:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi asuransi. Foto: thodonal88/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asuransi. Foto: thodonal88/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menilai kenaikan suku bunga acuan bank sentral menjadi momentum kinerja industri asuransi jiwa bisa tumbuh.
ADVERTISEMENT
Kepala Departemen Investasi AAJI Rahmat Syukri mengatakan melonjaknya suku bunga turut mengerek pendapatan total investasi asuransi jiwa. Banyak pengamat memprediksi kenaikan suku bunga bank sentral di tahun 2024, dan akan menurun mulai semester II tahun ini.
“Kalau suku bunga naik tentunya ini akan menguntungkan, artinya bermanfaat untuk industri. Karena memang pendapatan dari investasinya naik,” ujar Syukri dalam konferensi pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Full Year 2023 di Jakarta, Selasa (27/2).
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menggelar konferensi pers kinerja industri asuransi jiwa full year 2023, Selasa (27/2/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Syukri melanjutkan, naiknya suku bunga turut mempengaruhi kenaikan dari pendapatan investasi, salah satunya di industri asuransi jiwa. Ekosistem investasi yang terjaga stabil memberi kepercayaan bagi investor untuk menempatkan dananya di berbagai instrumen investasi.
Sampai akhir Desember 2023, total investasi industri asuransi jiwa mencapai Rp 541,17 triliun, meningkat 0,8 persen dibanding tahun 2022.
ADVERTISEMENT
“Total investasi kami di SBN hingga akhir tahun 2023 mencapai Rp 183,23 triliun, naik 28,2 persen dibandingkan tahun 2022,” ungkap Syukri.
Syukri menambahkan, total investasi SBN mendominasi total investasi asuransi jiwa sebanyak 33,9 persen. Sesuai regulasi yang mendorong penempatan dana lebih banyak di SBN, AAJI melihat SBN cocok dengan karakteristik kontrak jangka panjang asuransi jiwa.
“Dan peningkatan ini mengukuhkan dukungan industri asuransi jiwa pada pembangunan jangka panjang pemerintah,” ungkap Syukri.
AAJI mencatat hasil investasi asuransi jiwa menunjukkan pertumbuhan positif dengan naik 46,2 persen atau mencapai total Rp 32,03 triliun dibanding tahun 2022 senilai Rp 21,91 triliun.