Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Suku Bunga BI 4,25 Persen, BRI Yakin Tak Pengaruhi Pertumbuhan Kredit
25 September 2022 19:07 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI buka suara perihal kebijakan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen per September 2022.
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan, BRI akan menyesuaikan suku bunga baik produk pinjaman maupun simpanannya sesuai dengan acuan yang terbaru. Secara teknis, penyesuaian suku bunga kredit tidak bisa dilakukan serta merta begitu suku bunga acuan berubah.
“Menurut proyeksi BRI, perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan kredit, mengingat suku bunga kredit bukan satu-satunya variabel untuk meningkatkan pertumbuhan kredit nasional,” ujar Aestika saat dihubungi kumparan, Minggu (25/9).
Aestika menyebut perubahan suku bunga kredit tidak bisa drastis dikarenakan berbagai faktor, yaitu faktor likuiditas serta struktur simpanan dan pinjaman yang berbeda-beda antar masing masing bank.
Berdasarkan perhitungan model ekonometrika, lanjut Aestika, variabel paling sensitif atau elastisitasnya paling tinggi terhadap pertumbuhan kredit adalah konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Oleh karenanya BRI tetap optimistis mampu menumbuhkan kredit secara umum di kisaran 9 -11 persen yoy hingga akhir tahun 2022, atau sampai dengan saat ini tidak merevisi pertumbuhan yang ditetapkan pada awal tahun,” tandasnya.
Sebelumnya, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menilai terdapat jeda waktu transmisi penyesuaian bunga acuan ke bunga simpanan dan bunga kredit di perbankan. Dalam keadaan normal, dibutuhkan waktu sekitar 3 hingga 6 bulan.
“Pada Agustus 2022, BI rate naik 25 basis poin. Di pasar suku bunga dana dan kredit perbankan masih turun. Bunga Dana turun 44 bps menjadi 2,9 persen dan bunga kredit 48 bps jadi 8,94 persen,” ujarnya secara virtual, Kamis (22/9).
Destry menuturkan, dengan likuiditas perbankan yang banyak, BI memprediksi tidak akan banyak berdampak. "Secara industri masih industri, industri masih ample, namun perlu juga dilihat secara granular," imbuh Destry.
ADVERTISEMENT