Suku Bunga BI Naik, CIMB Niaga Bersiap Naikkan Bunga Kredit

27 Oktober 2022 19:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan (tengah) dalam konferensi pers Paparan Kinerja CIMB Niaga Kuartal III-2022 di Graga CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (27/10/2022). Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan (tengah) dalam konferensi pers Paparan Kinerja CIMB Niaga Kuartal III-2022 di Graga CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (27/10/2022). Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
CIMB Niaga bersiap menaikkan bunga kredit menyusul kebijakan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps atau 0,5 persen menjadi 4,75 persen.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga (Tbk) (BNGA) Lani Darmawan mengatakan, saat ini perbankan masih menunggu untuk menaikkan bunga kredit mereka. Lani memprediksi bunga kredit akan naik di November nanti, termasuk CIMB Niaga.
"Harus naik? Kelihatannya memang harus naik. Kalau saya lihat di market, mungkin November ini harus pada naik semua," kata Lani pada konferensi pers di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (27/10).
Saat ini Suku Bunga Dasar Kredit CIMB Niaga untuk kredit korporasi sebesar 8 persen, kredit ritel 8,75 persen, kredit konsumsi KPR 7,25 persen, dan kredit konsumsi non KPR 8,5 persen.
Perbankan tengah menunggu untuk untuk menaikkan bunga kredit mereka. Namun, dia memprediksi perbankan akan merespons dengan menaikkan bunga kredit mereka.
Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan. Foto: CIMB Niaga
"Sekarang ada konsensus di perbankan, terutama di top ten bank. 'kita tahan dulu deh'. Seolah-olah 'lu naikkin rate biarin aja. DPK enggak naik, rate bunga pinjaman juga enggak naik, tapi dengan kenaikan seperti sekarang, saya rasa tidak akan bisa tahan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, BI menyebut kenaikan suku bunga acuan telah mendorong kenaikan suku bunga perbankan, baik bunga dana maupun kredit. Meski demikian, BI menilai kenaikannya masih terbatas.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kenaikan suku bunga bank tersebut terbatas karena likuiditas perbankan yang dinilai masih longgar. Sehingga terjadi efek tunda transmisi suku bunga acuan terhadap bunga bank.
"Sementara itu, kenaikan suku bunga perbankan, baik suku bunga dana maupun suku bunga kredit, lebih terbatas seiring dengan likuiditas yang masih longgar yang memperpanjang efek tunda (lag effect) transmisi suku bunga kebijakan pada suku bunga dana dan kredit," kata Perry dalam konferensi secara virtual, Kamis (20/10).