Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Suku Bunga Tabungan 0 Persen, OJK Ungkap Penyebabnya
11 September 2022 14:21 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Suku bunga tabungan di bank saat ini semakin rendah. Bahkan di sejumlah bank, suku bunga tabungan bisa mencapai 0 persen per tahun. Artinya, nasabah yang menabung tidak mendapatkan bunga, melainkan dipangkas biaya administrasi.
ADVERTISEMENT
Merespons hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyebut, suku bunga yang rendah pada beragam produk tabungan di bank merupakan fenomena likuiditas ample. Kondisi tersebut terjadi di tengah pertumbuhan kredit yang terus meningkat melampaui pertumbuhan dana pihak ketiga.
"Fenomena ini nampaknya hanya terjadi pada kelompok bank modal inti (KBMI) 4, serta bank dengan tingkat digitalisasi yang sudah advance. Komponen tabungan dalam DPK juga secara rerata terus meningkat dari sebelumnya 28 persen dan saat ini mencapai sebesar 32 persen. Porsi deposito juga terus menurun dari sebelumnya 44 persen saat ini sebesar 38 persen" kata Dian kepada kumparan, Minggu (11/9).
Dian melanjutkan, hal tersebut menunjukkan perubahan perilaku pemilik dana yang lebih bersifat transaksional dan fleksibilitas untuk investasi dibanding orientasi pendapatan bunga bank.
ADVERTISEMENT
Kebijakan bunga bank, lanjut dia, pada dasarnya merupakan kebijakan bisnis bank masing-masing sesuai dengan strategi bisnisnya. Kebijakan perbedaan tingkat bunga tabungan yang sesuai dengan besaran jumlah tabungan, menunjukkan bank sudah melakukan pemetaan karakter dana pada tabungan, dan mengarahkan pada preferensi bank, serta pertimbangan biaya administrasi.
"Korelasi antara tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia dengan suku bunga tabungan belum dapat disimpulkan. Penetapan suku bunga rendah untuk tabungan diperkirakan tidak akan mempengaruhi suku bunga kredit secara langsung dalam jangka pendek," pungkas dia.
Masih Relevankah Menabung di Bank?
Senior Financial Advisor AAM and Associates Bareyn Mochaddin mengatakan, menyimpan uang di bank masih dibutuhkan masyarakat saat ini. Meski memang, tujuan penggunaannya bukan untuk mencari keuntungan dalam bentuk bunga.
ADVERTISEMENT
Menurut Bayern, menyimpan uang di bank memberikan kemudahan akses dan kecepatan transaksi yang ditawarkan bank. Hal tersebut menjadi sesuatu yang penting terutama ketika masyarakat menghadapi situasi dan kondisi yang darurat yang membuat mereka perlu memperoleh sejumlah uang yang cepat.
"Dalam kondisi seperti ini, maka layanan yang diberikan oleh bank menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat," kata Bayern kepada kumparan, Kamis (8/9).
Untuk itu, Ia menjelaskan cara menarik minat masyarakat untuk tetap menyimpan uang di bank adalah dengan tidak berfokus pada bunga, tetapi pada kemudahan akses, kecepatan transaksi, dan keamanan yang dimiliki oleh bank.
Bayern menilai, ketiga hal itu akan menarik minat masyarakat untuk tetap menyimpan uang di bank. Selain itu, masyarakat yang telah menyimpan dana di bank tetap menyimpan dana mereka di bank.
ADVERTISEMENT
"Dengan catatan, orang-orang tahu, adanya fitur kemudahan akses, kecepatan transaksi, dan keamanan ini dibutuhkan mereka untuk menghadapi situasi darurat," kata dia.