Sun Life Balikkan Rugi Jadi Laba Bersih Rp 34,9 M per September 2024

5 Desember 2024 13:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Sun Life Resolution Run 2020 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Minggu (12/1). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Sun Life Resolution Run 2020 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Minggu (12/1). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life Indonesia) mencatatkan laba bersih Rp 34,95 miliar hingga September 2024. Angka ini meniingkat dari periode yang sama tahun lalu mencatatkan kerugian Rp 76,38 miliar.
ADVERTISEMENT
Adapun premi yang diterima per akhir September 2024 mencapai Rp 1,80 triliun. Sementara klaim dan manfaat asuransi yang dibayarkan Rp 486,46 miliar.
President Director Sun Life Indonesia, Teck Seng Ho, mengatakan perseroan optimistis kinerja membaik hingga akhir tahun ini. Sejumlah strategi dilakukan perseroan, termasuk berkolaborasi dengan sejumlah pihak dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi hingga bencana alam.
"Sun Life percaya bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak adalah kunci untuk menghadapi tantangan besar seperti bencana alam. Kami dapat menginspirasi lebih banyak institusi untuk berperan aktif dalam membantu masyarakat terdampak dan bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik untuk Indonesia," ujar Ho dalam keterangannya, Kamis (5/12).
Ho mengatakan, Sun Life menyalurkan bantuan dana sebesar Rp 275 juta untuk mendukung pemulihan anak-anak dan komunitas yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, NTT. Dana tersebut akan digunakan untuk berbagai inisiatif seperti distribusi air bersih, pembangunan ruang belajar sementara (temporary learning spaces), dan peluncuran program Mobil Sahabat Anak (perpustakaan keliling untuk anak).
ADVERTISEMENT
Bantuan tersebut akan dirasakan oleh 6.647 individu dari 1.916 rumah tangga di Kabupaten Flores Timur dan Sikka, mencakup 8 desa di Flores Timur dan 2 desa di Sikka. "Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat meringankan beban komunitas yang terdampak, membantu anak-anak melanjutkan pendidikan mereka, dan mendukung proses pemulihan emosional mereka," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (KE PPDP) OJK Ogi Prastomiyono mendoong kinerja industri asuransi jiwa di tahun depan. Salah satu strateginya yaitu, peta jalan yang sudah diluncurkan pada tahun 2023 lalu.
Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Menurut dia, hal tersebut dapat memacu kinerja asuransi jiwa yang lebih baik di masa mendatang. “OJK sudah punya Roadmap Pengembangan dan Penguatan Industri Perasuransian 2023-2027, kami menghadapkan implementasinya berjalan dengan baik,” tutur Ogi dalam konferensi pers OJK, Jumat (1/11).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Ogi menyebutkan sejumlah tantangan utama industri perasuransian di tahun depan yaitu, ketidakpastian ekonomi global. Selain itu, berbagai perspektif baik dari konsumen, industri, dan ekonomi makro juga perlu disikapi oleh industri perasuransian.
OJK mencatat akumulasi pendapatan premi asuransi komersial mencapai Rp193,06 triliun, atau naik 7,38 persen year on year (yoy) per kuartal III 2024. Pendapatan premi tersebut terdiri dari premi asuransi jiwa yang tumbuh sebesar 2,14 persen yoy dengan nilai sebesar Rp104,30 triliun, dan premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 14,28 persen yoy dengan nilai sebesar Rp88,77 triliun.
“Dari sisi asuransi komersial, total aset mencapai Rp911,99 triliun atau naik 2,08 persen yoy,” kata Ogi.