Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Sun Life Beberkan Strategi Pacu Penetrasi Asuransi Kesehatan di RI
22 Juli 2022 10:50 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), premi untuk industri asuransi umum pada kuartal I 2022 mencapai Rp 22,42 triliun atau naik 7,9 persen secara tahunan (yoy). Di antara lini bisnis asuransi umum, asuransi kesehatan tumbuh paling tinggi, yakni 44,2 persen (yoy) atau mencapai Rp 2,27 triliun di kuartal I 2022.
Sementara dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), selama tahun lalu penetrasi asuransi, yakni jumlah rasio dana di industri asuransi terhadap produk domestik bruto (PDB) di Indonesia, baru mencapai 3,18 persen. Ini meliputi penetrasi asuransi jiwa 1,19 persen, asuransi umum 0,47 persen, asuransi sosial 1,45 persen, dan asuransi wajib 0,08 persen.
Chief Agency Officer Sun Life Indonesia, Wirasto Koesdiantoro, mengatakan bahwa saat ini kesadaran masyarakat mengenai pentingnya memiliki perlindungan kesehatan sedini mungkin masih rendah.
ADVERTISEMENT
"Ini merupakan salah satu tantangan yang muncul karena kurangnya pemahaman di banyak kalangan. Melalui rangkaian program Recruit, Reactivate and Reposition atau 3R ini, kami ingin memaksimalkan peran kami dalam mendorong pemerataan akses bagi masyarakat secara lebih luas," ujar Wirasto dalam keterangannya, Jumat (22/7).
Dia melanjutkan, Sun Life terus berkomitmen dan berinisiatif untuk mendukung pemerataan edukasi dan akses masyarakat terhadap proteksi kesehatan. Selain itu juga akan menciptakan peluang usaha ke seluruh lapisan masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan Sun Life yaitu mengadakan program literasi dan inklusi keuangan 3R di sejumlah kota di Indonesia. Di kesempatan ini, para peserta juga dapat langsung mendaftarkan diri dan bergabung sebagai tenaga pemasar asuransi Sun Life maupun mengaktifkan kembali status keanggotaan bagi tenaga pemasar yang berstatus rehat.
ADVERTISEMENT
"Inisiatif yang menjadi bukti komitmen perusahaan dalam mendukung pemerataan edukasi dan akses terhadap proteksi kesehatan serta menciptakan peluang usaha ke seluruh lapisan masyarakat ini akan terus berlanjut hingga Agustus 2022 dengan menjangkau total 15 kota di Indonesia," jelasnya.
Wirasto menuturkan, berbisnis sebagai tenaga pemasar asuransi di Sun Life merupakan peluang usaha yang menarik, karena tidak membutuhkan modal besar, minim risiko, serta berkelanjutan. Menurutnya, tenaga pemasar memiliki waktu kerja yang fleksibel dan berkesempatan memiliki jumlah pendapatan yang tidak terbatas.
"Selain itu, mereka juga dapat membantu sesama dengan berperan dalam memberikan edukasi akan pentingnya memiliki proteksi dan perencanaan keuangan untuk masa depan," katanya.
Hingga 31 Maret 2022, jumlah tenaga pemasar yang tergabung di Sun Life Indonesia sebanyak 8.035 tenaga pemasar, terdiri dari 6.037 tenaga pemasar konvensional dan 1.998 tenaga pemasar syariah. Sementara itu, terdapat sebanyak 98 kantor pemasaran mandiri (KPM) Sun Life yang tersebar di seluruh Indonesia dan terbagi dari 70 KPM Konvensional dan 28 KPM Syariah.
ADVERTISEMENT
“Kami terus berupaya memperluas jangkauan kami di seluruh saluran dan segmen masyarakat dengan menawarkan berbagai solusi keuangan dan proteksi yang holistik. Tenaga pemasar merupakan salah satu kunci dari perwujudan strategi bisnis jalur multi distribusi yang kami terapkan. Kami berharap melalui inovasi, program dan produk yang kami hadirkan, Sun Life Indonesia dapat menjadi mitra tepercaya bagi jutaan keluarga Indonesia,” tutup Wirasto.
Adapun hingga 31 Maret 2022, tingkat Risk Based Capital (RBC) Sun Life Indonesia adalah 400 persen (konvensional) dan RBC Syariah Sun Life Indonesia sebesar 120 persen, dengan total aset Sun Life Indonesia sebesar Rp 15,4 triliun.