Surplus Transaksi Berjalan RI Menyusut Jadi USD 3 Miliar di Kuartal I 2023

23 Mei 2023 15:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi  dolar Amerika Serikat (AS). Foto:  ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi berjalan Indonesia kembali surplus di kuartal I 2023, mencapai USD 3 miliar atau 0,9 persen dari produk domestik bruto (PDB). Surplus ini menyusut dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai USD 4,2 miliar atau 1,3 persen dari PDB.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan BI, Selasa (23/5), surplus neraca perdagangan barang tetap tinggi didukung oleh permintaan dari mitra dagang utama yang tetap baik terhadap komoditas ekspor nonmigas dan penurunan defisit migas seiring penurunan harga minyak dunia.
Defisit neraca jasa mengalami penurunan, ditopang oleh kinerja jasa perjalanan (travel) yang terus menguat seiring dengan mobilitas yang meningkat dan dampak positif dari pembukaan ekonomi Tiongkok sehingga mendorong kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara. Selain itu, defisit neraca pendapatan primer juga menurun dipengaruhi oleh pembayaran imbal hasil investasi yang lebih rendah.
Sementara itu, transaksi modal dan finansial mencatat surplus terutama ditopang oleh peningkatan kinerja investasi portofolio. Transaksi modal dan finansial pada kuartal I 2023 mencatat surplus USD 3,4 miliar atau 1,0 persen dari PDB), naik signifikan dibandingkan dengan surplus USD 300 juta atau 0,1 persen dari PDB pada kuartal IV 2022.
ADVERTISEMENT
"Perkembangan ini dikontribusikan oleh peningkatan kinerja investasi portofolio, terutama dalam bentuk aliran masuk pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik, seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang mereda dan imbal hasil aset keuangan yang menarik," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.
Investasi langsung juga tetap solid, dengan membukukan peningkatan surplus sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik yang tetap terjaga. Di sisi lain, transaksi investasi lainnya mengalami peningkatan defisit antara lain disebabkan oleh peningkatan investasi swasta dan kebutuhan pembayaran utang luar negeri.
Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal I 2023 surplus USD 6,5 miliar, meningkat dari USD 4,7 miliar pada kuartal IV 2022. Kinerja NPI tersebut ditopang oleh berlanjutnya surplus transaksi berjalan dan diiringi oleh surplus transaksi modal dan finansial.
ADVERTISEMENT
Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2023 meningkat dari sebelumnya USD 137,2 miliar pada akhir Desember 2022 menjadi USD 145,2 miliar atau setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai kinerja NPI kuartal I 2023 yang meningkat, terus menopang ketahanan eksternal Indonesia. Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal," tambahnya.