Survei ABB: 61 Persen Pengusaha Energi RI Kejar Target Emisi Nol dalam 5 Tahun

2 Juni 2022 15:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vice President, Head of Business Area, Motion, ABB Indonesia  Chen Kang Tan.  Foto: Dok ABB Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Vice President, Head of Business Area, Motion, ABB Indonesia Chen Kang Tan. Foto: Dok ABB Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan teknologi ABB mengeluarkan hasil survei mengenai investasi di sektor energi seiring dengan target mengejar bebas emisi karbon (net zero emission). Salah satunya mengenai investasi sektor ini di Indonesia.
ADVERTISEMENT
ABB Energy Efficiency Investment Survey 2022 menyatakan para pelaku industri global menunjukkan peningkatan investasi dalam rangka mewujudkan efisiensi energi di lima tahun ke depan seiring dengan semakin ketatnya persaingan menuju Nol Emisi. Survei tersebut diterbitkan mengikuti peluncuran Laporan PBB yang menyerukan perlunya aksi kolaboratif global guna mendorong upaya percepatan pengurangan efek rumah kaca.
Survei global yang diterbitkan Sapio Research tersebut mentargetkan 2.294 perusahaan dengan skala 500 hingga 5.000 karyawan atau lebih di 13 negara. Survei ini menawarkan gambaran terkini program dan rencana investasi industri di manca negara dalam menerapkan langkah-langkah efisiensi energi untuk mencapai target Nol Emisi.
Beberapa hasil temuan utama menunjukkan lebih dari setengah atau 54 persen perusahaan telah mulai berinvestasi, sementara 40 persen lainnya berencana melakukan peningkatan efisiensi energi tahun ini.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, sebayak 106 penggerak industri menanggapi survei tersebut, dimana 61 persen menyatakan rencana mencapai target Nol Emisi dalam waktu 5 tahun. Sebanyak 75 persen responden memilih komitmen keberlanjutan sebagai alasan utama yang mendorong investasi efisiensi energi, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan skoring tertinggi dalam aspek ini secara global.
Sementara itu, faktor biaya merupakan hambatan utama upaya peningkatan efisiensi energi, diikuti oleh downtime atau penghentian proses operasi serta kurangnya keterampilan digital tenaga kerja.
"Sebagai negara yang rentan terhadap perubahan iklim, penting bagi Indonesia untuk melakukan transisi energi, diawali dengan fokus terhadap upaya efisiensi energi yang memungkinkan terwujudnya dekarbonisasi bagi sektor lainnya secara lebih efektif dan efisien," kata Country Holding Officer ABB Indonesia Gerard Chan dalam keterangan tertulis, Kamis (2/6).
ADVERTISEMENT
Kesimpulan lainnya dari hasil survei di Indonesia adalah, 59 persen responden menyatakan telah mendapatkan informasi dan dukungan yang memadai dari pemerintah dan pihak ketiga. Indonesia menduduki rangking tertinggi dalam aspek ini secara global.
Lalu, meningkatkan penggunaan energi merupakan prioritas pada dua sektor utama yaitu manufaktur dan layanan pendukung yang meliputi manajemen gedung, HVAC (sistem pengaturan suhu), dan pencahayaan.
Ilustrasi fasilitas pabrik ABB. Foto: Dok ABB Indonesia
Selain itu, lebih dari sepertiga atau 36 persen responden berencana melakukan investasi untuk meningkatan efisiensi energi di tahun ini
Vice President, Head of Business Area, Motion, ABB Indonesia Chen Kang Tan mengatakan pemerintah Indonesia menunjukkan tingkat komitmen keberlanjutan yang tinggi melalui pendekatan terintegrasi dalam mewujudkan target SDG dan proses transisi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon. Ditambah lagi, penerapan peta jalan Industry 4.0 memperkuat proses transisi tersebut dan mendorong Indonesia untuk maju dan bertumbuh.
ADVERTISEMENT
"Di saat yang bersamaan, upaya ini juga turut menyeimbangkan komitmen keberlanjutan serta pertumbuhan ekonomi. Hal ini merupakan sesuatu yang patut dibanggakan oleh masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Gerakan Efisiensi Energi

Country Holding Officer ABB Indonesia Gerard Chan. Foto: Dok ABB Indonesia
Survei ini dilakukan sebagai bagian dari #energyefficiencymovement, sebuah inisiatif para pemangku kepentingan yang diluncurkan ABB pada tahun 2021. Survei ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan memulai aksi pengurangan konsumsi energi dan emisi karbon dalam rangka memerangi perubahan iklim.
Korporasi diundang untuk bergabung dengan gerakan ini dan membuat komitmen terbuka sebagai upaya menyebarkan dan menginspirasi masyarakat untuk turut serta melakukan perubahan yang berarti. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: https://www.energyefficiencymovement.com/en/