Survei BI: KPR Melambat, Penyaluran Kredit Triwulan III 2024 Bakal Ketat

23 Juli 2024 15:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rumah dengan KPR bersubsidi. Foto: Dok. Kementrian PUPR
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rumah dengan KPR bersubsidi. Foto: Dok. Kementrian PUPR
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bank Indonesia melaporkan berdasarkan hasil survei perbankan triwulan II 2024 penyaluran Kredit Pemilikan Rumah atau KPR melambat, dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) 56,2 persen.
ADVERTISEMENT
Pada triwulan sebelumnya, penyaluran KPR/KPA tercatat nilai SBT 70,6 persen. Sementara dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau triwulan II 2023 (SBT 83,8 persen).
"Kredit KPR (triwulan II 2024) tercatat melambat (SBT 56,2 persen)," demikian laporan Survei Perbankan Bank Indonesia yang dirilis hari ini, Selasa (23/7).
Adapun secara keseluruhan, Bank Indonesia mengindikasikan penyaluran kredit baru pada triwulan II 2024 meningkat dibandingkan periode sebelumnya.
Hal ini tercermin dari nilai SBT penyaluran kredit baru triwulan II 2024 sebesar 89,1 persen, lebih tinggi dari 60,8 persen, pada triwulan sebelumnya.
Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit baru yang meningkat terindikasi pada hampir seluruh jenis kredit, yaitu kredit modal kerja (SBT 87,6 persen) dan kredit investasi (SBT 88,5 persen).
Ilustrasi kartu kredit dan kartu debit yang terkena carding. Foto: wk1003mike/Shutterstock
Sementara kredit konsumsi nilai SBT 60,8 persen terindikasi lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya. Yang mempengaruhi adalah jenis kredit KPR.
ADVERTISEMENT
Sedangkan yang meningkat dari kredit konsumsi terjadi pada Kendaraan Bermotor (SBT 27,0 persen), Kartu Kredit (SBT 73,6 persen), Multiguna (SBT 58,4 persen), dan Kredit Tanpa Agunan (SBT 71,5 persen).
Bank sentral memproyeksi kebijakan penyaluran kredit pada triwulan III 2024 akan lebih ketat dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) triwulan III 2024 yang bernilai positif sebesar 2,6 persen.
Standar penyaluran kredit yang lebih ketat tersebut diperkirakan terjadi pada hampir seluruh jenis kredit, kecuali kredit konsumsi lainnya.
Sebagian besar aspek kebijakan penyaluran kredit diperkirakan lebih ketat dibandingkan triwulan sebelumnya, khususnya biaya persetujuan kredit. Sementara itu, suku bunga kredit diperkirakan lebih longgar.