Survei BI Sebut Harga Rumah Makin Mahal, Karyawan UMR Jakarta Bisa Beli Rumah?

25 Februari 2024 14:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang bocah bermain sepeda di kawasan perumahan subsidi pemerintah di Perumahan Sasak Panjang 2, Tajur Halang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Seorang bocah bermain sepeda di kawasan perumahan subsidi pemerintah di Perumahan Sasak Panjang 2, Tajur Halang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Hasil survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan harga properti residensial (rumah tinggal) di pasar primer, naik pada kuartal IV 2023. Hal itu disebabkan oleh tekanan inflasi.
ADVERTISEMENT
Lantas bagaimana nasib karyawan gaji UMR khususnya di Jakarta? Perencana Keuangan Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho mengatakan bekerja dengan gaji UMR masih bisa memiliki rumah.
Andy memberikan contoh cara mengatur keuangan untuk pekerja UMR dengan gaji Rp 5 juta. Dengan harga rumah KPR senilai Rp 300 juta.
“Kita pakai asumsi UMR di Jakarta yang kalau dibulatkan jadi Rp 5 juta. Semisal harga rumahnya yang berada di area Jabodetabek adalah Rp 300 juta, maka untuk bisa membelinya dengan cara KPR dibutuhkan dana 20 persen yaitu sekitar Rp 60 juta sebagai pembayaran pertamanya,” kata Andy kepada kumparan, Minggu (25/2).
Dengan gaji Rp 5 juta per bulan, karyawan tersebut bisa menyisihkan Rp 1 juta per bulan sebagai tabungan untuk membayar DP rumah. Dengan asumsi, pekerja itu dapat mengumpulkan uang untuk DP selama 60 bulan atau 5 tahun.
ADVERTISEMENT
Andy melanjutkan untuk mempersingkat waktu menabung DP rumah, pekerja tersebut dapat menyisihkan uang dengan persentase yang lebih besar. Misalnya ketika mendapatkan bonus tahunan, pekerja itu dapat menyisihkan sebagian besar bonus itu untuk keperluan DP rumah.
Ilustrasi rumah dengan KPR bersubsidi. Foto: Dok. Kementrian PUPR
"Hunian 0 persen yang beberapa waktu lalu ditawarkan oleh pemerintah daerah seperti Jakarta menjadi salah satu alternatif yang menarik. Sekali lagi kompromi harus dilakukan, demi punya rumah sendiri maka sebagai rumah pertamanya yang berupa rumah susun dulu bukan rumah tapak," ungkapnya.
“Jadi semisal ditanya bisa atau tidaknya orang yang bergaji UMR untuk bisa memiliki rumah sendiri, jawabannya bisa – bisa saja. Namun tentunya waktunya menabungnya memang lebih lama dan usaha yang lebih keras serta lebih banyak kompromi yang harus dilakukan karena kondisi keuangan yang terbatas,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Adapun, BI mencatat, secara spasial dari 18 kota yang diamati, sepuluh kota mengalami peningkatan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR), sementara delapan lainnya mengalami perlambatan.
Kenaikan harga rumah pada triwulan IV 2023, terutama terjadi di Kota Pontianak 3,57 persen (yoy), Banjarmasin 0,70 persen (yoy), dan Manado 0,32 persen (yoy). Sementara perlambatan terutama terjadi di Kota Balikpapan 0,78 persen (yoy), Yogyakarta 0,77 persen (yoy), dan Bandung 0,73 persen (yoy).