Survei: Gojek hingga Google Dinilai Berjasa Selama Pandemi

26 September 2020 10:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita melintasi deretan toko yang tutup di Pasar Baru, Jakarta, Rabu (1/4/2020).  Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita melintasi deretan toko yang tutup di Pasar Baru, Jakarta, Rabu (1/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Perilaku konsumen selama beberapa bulan ini mengalami perubahan akibat pandemi COVID-19. Aktivitas belanja pun cenderung dilakukan secara online dan menggunakan aplikasi berbasis digital.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan survei lembaga riset asal Singapura, Blackbox bersama Toluna bertajuk Into The Light: Understanding What Has Changed for Consumers During COVID-19, aplikasi Gojek mendapat respons positif dari masyarakat di Indonesia.
Gojek dalam studi itu muncul sebagai merek lokal yang berjasa (heroes) dan digemari di Indonesia. Gojek dinilai membantu konsumen, memberi solusi bagi kebutuhan konsumen, dan proaktif dalam melakukan inisiatif positif selama krisis pandemi COVID-19.
International Commercial Director of Blackbox Research Yashan Cama mengatakan, dukungan bagi brand Gojek karena pemakaian berbagai layanan yang tercakup dalam ekosistem tersebut, maupun mitranya tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Selain itu, ada sentimen dari masyarakat Indonesia terhadap brand lokal Gojek.
"Gojek adalah contoh nyata bagaimana rasa nasionalisme itu menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan merek oleh konsumen. Konsumen mulai berpikir untuk mendukung kemajuan perekonomian negaranya dan hal itu ditunjukkan dari brand yang dipilihnya dalam berbelanja," kata Cama dalam survei tersebut seperti dikutip kumparan, Sabtu (26/9).
Pengemudi ojek daring mengenakan sekat pelindung saat melintas di kawasan jalan Kendal, Jakarta, Rabu (10/6). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Menurut survei tersebut, kecintaan konsumen terhadap brand lokal, seperti Gojek semakin menguat selama pandemi, di mana 8 dari 10 responden yang disurvei di Indonesia atau 91 persen mengaku akan lebih memilih brand asli Indonesia daripada merek asing sejenis.
ADVERTISEMENT
"Lagipula, ini bukan soal dukungan bagi brand lokal saja, tapi juga menunjukkan bagaimana sebuah brand lokal bisa berdampak signifikan bagi bangsanya melalui dukungannya terhadap perekonomian. Inilah mengapa masyarakat Indonesia ingin Gojek bisa terus bertahan maju," jelasnya.
Survei ini melibatkan 4.780 responden di Singapura, Malaysia, Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Filipina. Survei ini dilakukan pada Juni 2020 menggunakan panel online. Dalam hal merek paling berjasa di Indonesia, Gojek difavoritkan bersama dengan Google dan Unilever.
"Untuk itu, perusahaan asing yang ingin berkompetisi di ranah lokal, mereka perlu mengkaji portofolio brand mereka dan sungguh-sungguh mempertimbangkan bagaimana mereka dapat melokalisasi brand mereka agar dapat mewakili nilai-nilai yang paling diapresiasi oleh konsumen Indonesia," pungkasnya.