Survei Grab: Bisnis Makanan Kian Gurih, di 2025 Nilainya Capai USD 170,5 Miliar

10 September 2021 11:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-GrabFood, mobil ayam GrabFood PALUGADA Foto: Novianti Rahmi Putri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
com-GrabFood, mobil ayam GrabFood PALUGADA Foto: Novianti Rahmi Putri/kumparan
ADVERTISEMENT
Grab memaparkan hasil studi mereka atas bisnis makanan siap saji yang didukung oleh jasa pengantaran (delivery). Dari survei itu terungkap, nilai bisnis makanan di kawasan Asia Tenggara pada 2025 akan mencapai USD 170,5 miliar atau setara Rp 2.425 triliun.
ADVERTISEMENT
Group Managing Director for Operations Grab, Russell Cohen, menjelaskan kondisi pandemi membuat penetrasi jasa pengantaran di bisnis makanan semakin tinggi. Pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) food delivery di Asia Tenggara pada 2025 menurutnya akan mencapai 24,4 persen.
"Pertumbuhan tercepat diperkirakan terjadi di Myanmar, Vietnam, dan Filipina dengan total nilai Gross Merchandise Value (GMV) pengantaran makanan online kawasan Asia Tenggara menjadi tiga kali lipat lebih tinggi dari USD 9 miliar pada 2020, jadi USD 28 miliar pada 2025," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (10/9).
Survei tersebut dilakukan Grab bekerja sama dengan Euromonitor International. Dalam laporan bertajuk Tinjauan Industri Pengiriman Makanan 2021, terungkap bahwa 26 persen konsumen yang disurvei di Asia Tenggara adalah pengguna baru layanan pengantaran makanan online.
ADVERTISEMENT
Layanan Pengantaran Tanpa Kontak GrabFood. Foto: Dok. Grab
Motivasi utama konsumen untuk mencoba layanan tersebut adalah untuk menghindari kegiatan makan di luar dan meminimalisir kontak dengan orang lain. Faktor lain yang mendorong penggunaan jasa pengantaran makanan adalah adanya promo.
Selama periode Oktober 2020 hingga Maret 2021, sebanyak 78 persen konsumen di kawasan Asia Tenggara mengaku menggunakan layanan pengantaran makanan sebanyak seminggu sekali bahkan lebih.
Sementara itu, konsumen di Asia Tenggara menunjukkan pergeseran ekspektasi layanan pesan antar makanan. Yang jadi pertimbangan menggunakan suatu jasa pengantaran, terutama faktor kecepatan pengantaran (51 persen). Selain itu variasi pilihan makanan (45 persen) dan promosi (41 persen).
“Apabila diukur berdasarkan faktor-faktor ini maka GrabFood mengungguli kecepatan pengantaran dan variasi pilihan makanan,” ujar Managing Director Grab itu.
ADVERTISEMENT