Survei Ipsos: Live Streaming E-commerce Tingkatkan Omzet UMKM

15 Januari 2024 16:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Belanja Online. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Belanja Online. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Survei yang dilakukan perusahaan riset, Ipsos Indonesia, menunjukkan bahwa live streaming shopping di e-commerce dapat mendorong omzet penjualan UMKM. Bahkan, omzet UMKM meningkat dari adanya live streaming di platform marketplace.
ADVERTISEMENT
Dalam survei berjudul 'Tren Live Streaming E-commerce bagi Penjual' yang dilakukan di tiga bulan terakhir 2023 pada 300 responden pemilik brand lokal dan UMKM di Ipsos online panel. Ada empat e-commerce yang masuk dalam survei tersebut, yakni Shopee, TikTok, Tokopedia, dan Lazada.
“Sepanjang tahun 2023, inovasi yang dihadirkan para pemain e-commerce telah menjadi pusat perhatian dalam pengalaman berjualan online. Salah satunya, fenomena live streaming bukan sekadar tren biasa, melainkan manifestasi nyata dari evolusi perilaku konsumen dan strategi penjualan online," ujar Executive Director IPSOS Indonesia, Andi Sukma, dalam hasil survei Ipsos, Senin (15/1).
Dia melanjutkan, Shopee Live memimpin pada indikator fitur live streaming yang paling populer (awareness) bagi para brand lokal dan UMKM dengan persentase 96 persen, diikuti oleh TikTok Live (87 persen), Lazada Live (71 persen), dan Tokopedia Play (62 persen).
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, dalam indikator yang menggunakan pendekatan marketplace yang paling banyak digunakan dalam tiga bulan terakhir bagi para brand lokal dan UMKM untuk menjual/memasarkan produk secara live streaming yakni Shopee Live (88 persen), diikuti oleh TikTok Live (61 persen), Lazada Live (35 persen) dan Tokopedia Play (27 persen).
Aspek lainnya yang menjadi pertimbangan utama dalam memilih fitur live streaming untuk berjualan adalah bagaimana platform dapat memberikan pangsa pasar nilai transaksi. "Pada indikator Share of Value, mayoritas brand lokal & UMKM memilih Shopee Live (44 persen), diikuti TikTok Live (28 persen), Lazada Live (17 persen), dan Tokopedia Play (12 persen)," jelasnya.
Andi menuturkan, platform penjualan live streaming ini berhasil memberikan peningkatan omzet (73 persen), ekspansi jangkauan pasar (68 persen), penghematan biaya promosi (64 persen), kemudahan berinteraksi dengan pelanggan online secara real-time (60 persen), dipercaya oleh pelanggan (59 persen), lebih aman dalam transaksi (49 persen), serta merasa lebih unggul dalam persaingan (37 persen).
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, dalam survei juga disebutkan sebanyak 62 persen responden mengakui bahwa Shopee Live menjadi pilihan sebagai fitur live streaming yang paling membantu mereka untuk bertumbuh. Diikuti oleh TikTok Live (26 persen), Tokopedia Play (7 persen), dan Lazada Live (6 persen).
"Fitur live streaming membantu tingkatkan omzet brand lokal dan UMKM. Survei ini juga menunjukkan sejauh mana live streaming telah menjadi alat pemasaran yang beragam dalam e-commerce. Penjual brand lokal dan UMKM dari berbagai kategori produk telah menyadari dan mengaplikasikan live streaming dalam menciptakan keterlibatan konsumen dan menjadi salah satu strategi penjualan mereka," jelas Andi.
Melalui survei ini, terungkap bahwa mayoritas brand lokal dan UMKM dari kategori Fashion (56 persen) paling banyak memanfaatkan fitur live streaming. Disusul oleh Beauty, Care, & Health (39 persen), Daily Product atau FMCG (32 persen), serta kebutuhan Lifestyle (17 persen).
ADVERTISEMENT
"Jika kita menganalisa lebih dalam data di atas, kategori Fashion dan Beauty, sebagai dua kategori utama yang selalu menjadi incaran masyarakat. Perkembangan kedua kategori ini pun mengungkapkan bagaimana transformasi digital telah memberikan gaya berjualan baru lewat popularitas live streaming di platform e-commerce," tambahnya.