Survei ke 33 Ribu Pekerja RI, Mana yang Jadi Pilihan: WFH atau WFO?

23 April 2021 12:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi working from home (WFH). Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi working from home (WFH). Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Perusahaan penyedia informasi lowongan pekerjaan, JobStreet dan Boston Consulting Group (BCG) and The Network menggelar survei soal pilihan lokasi kerja di masa pandemi. Survei ini dilakukan secara global, termasuk kepada 33.084 responden pekerja di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, sejak pandemi banyak perusahaan memberlakukan bekerja dari rumah atau WFH (work from home). Hal ini juga banyak dilakukan perusahaan di Indonesia, terhadap para pekerjanya. Tapi setelah berakhirnya PSBB, mulai banyak yang bekerja dari kantor atau WFO (work from office) lagi.
Dari survei berjudul 'Mengupas Tren Talent Global' itu terungkap, sebagian pekerja di Indonesia ternyata memilih pola kombinasi antara di kantor (WFO) dan luar kantor, ketimbang salah satu dari keduanya.
Survei ini dilakukan untuk menilai dampak COVID-19 terhadap pekerjaan; Mengevaluasi pentingnya keberlanjutan lingkungan dan dampak pada perubahan iklim; Membahas seputar mobilitas baru dengan international remote hiring; Serta mengevaluasi pentingnya keberagaman dan inklusi terhadap pencari kerja.
Suasana gedung perkantoran di jalan Sudirman, Jakarta. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Terkait pemilihan lokasi bekerja, hasil survei memperlihatkan karena pandemi, jumlah karyawan yang bekerja sepenuhnya di kantor menurun dari 68 persen menjadi 46 persen.
ADVERTISEMENT
Saat mereka diberikan pilihan untuk bekerja sepenuhnya di luar kantor (WFO), bekerja sepenuhnya di luar kantor (termasuk WFH) atau kombinasi antara bekerja di kantor dan di luar kantor, ternyata mayoritas responden (68 persen) memilih untuk bekerja kombinasi antara di kantor dan di luar kantor.
Di sisi lain, secara berurutan ada tiga hal terpenting bagi pekerja di Indonesia terkait lingkungan kerja, yakni hubungan yang baik dengan rekan kerja, hubungan baik dengan atasan dan dan kompensasi finansial.
Dampak COVID-19 yang paling signifikan bagi pekerja, menurut survei ini ialah menurunnya kesejahteraan mereka yang rata-rata merasa negatif. Namun, penggunaan media digital dirasa memberikan dampak paling positif.