Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Selama masa pandemi mal praktis sepi pengunjung. Hal ini rupanya masih berlaku hingga masa new normal , yaitu saat vaksin sudah didistribusikan. Masyarakat masih takut untuk berkunjung ke mal.
ADVERTISEMENT
Dari studi yang dilakukan Inventure, mayoritas responden sebesar 61,6 persen dari 629 responden masih mengaku khawatir pergi ke mal.
Dengan konsumen yang masih khawatir belanja ke mal, maka pekerjaan terbesar bagi para pengelola mal sampai beberapa bulan ke depan adalah membangun customer confidence terkait cleanliness, healthiness, safety, dan environment (CHSE).
"Kemampuan dalam melakukan "CHSE branding" ini akan menjadi penentu bangkitnya bisnis mal di tahun 2021," kata Yuswohady, Managing Partner Inventure dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/11).
Sementara itu, di lain sisi, penurunan pengunjung mal juga diakibatkan oleh tingginya transaksi penjualan secara online. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Kusumo Martanto, CEO Blibli.com dalam Conference Indonesia Industry Outlook 2021.
ADVERTISEMENT
“Di masa Pandemi, penjualan online mengalami peningkatan yang luar biasa. Secara umum, di Indonesia, transaksi belanja online bahkan tumbuh 25 persen hingga 30 persen tahun ini,” kata Kusumo Martanto.