Survei: Peserta Prakerja Incar Uang Tunai Buat Beli Sembako hingga Bayar Utang

13 Agustus 2021 16:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Center of Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia merilis survei bertajuk Peranan Program Kartu Prakerja di Masa Pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Survei yang digelar pada 27 Juli hingga 2 Agustus itu, melibatkan sampel sebanyak 2.000 responden yang sudah menjadi peserta Prakerja.
Peneliti Senior Departemen Ekonomi CSIS Indonesia, Fajar B Hirawan, mengungkapkan salah satu temuan survei ini seputar keberadaan insentif jadi salah satu alasan program ini ramai peminat.
Tujuan mendapatkan insentif ini jadi alasan kedua terbanyak, bersanding dengan alasan meningkatkan keterampilan. Sebanyak 34,3 persen responden mengaku mendaftar demi meningkatkan keterampilan, kemudian alasan kedua sebanyak 31,5 persen untuk mendapatkan insentif pasca-pelatihan.
"Sebesar 75 persen responden mengaku menarik dana insentif setelah menerimanya. Dan dari 75 persen ini, sebanyak 85 persen mengaku menarik karena butuh uang secepatnya," jelas Fajar dalam rilis survei CSIS, Jumat (13/8).
ADVERTISEMENT
Ilustrasi daftar kartu Prakerja. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
CSIS kemudian menelusuri penggunaan insentif setelah mengikuti program. Sebanyak 86,7 persen responden menggunakan untuk membeli sembako dan bahan pangan. Kemudian di urutan kedua untuk membayar listrik dan air, sebesar 63 persen.
Selanjutnya, sebanyak 51,9 persen responden menjawab untuk membeli pulsa dan paket internet. Sedangkan menambah modal usaha berada di urutan keempat dengan total responden yang menjawab ini sebanyak 42,4 persen.
Setelah itu, sebanyak 41,9 persen menggunakan insentif buat kebutuhan transportasi, lalu biaya mencari kerja sebanyak 28 persen. Membayar biaya pendidikan sebanyak 24,6 persen, kesehatan 23,5 persen.
Ada pula sebanyak 16,1 persen menggunakan dana buat sewa rumah atau kos. Kemudian, untuk membayar utang sebanyak 11,9 persen dan menabung sebesar 10,5 persen.
ADVERTISEMENT
Ini juga sejalan dengan hasil survei terkait manfaat program Prakerja selama pandemi. Peserta yang memilih jawaban mempelajari hal-hal baru nyaris sama banyaknya dengan peserta yang menjawab membantu memenuhi kebutuhan dasar. Pilihan pertama dijawab sebanyak 33,5 persen, sementara pemenuhan kebutuhan di angka 31,1 persen.
"Sebagian besar dana insentif digunakan untuk kebutuhan harian seperti pangan, listrik, membeli pulsa. Khusus bagi penerima yang berstatus pelaku usaha, dana digunakan untuk membeli barang untuk dijual, ini sebanyak 47 persen," tutur Fajar.