Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Survei WEF: 41 Persen Perusahaan di Dunia Bakal Pangkas Pekerja Imbas AI di 2030
9 Januari 2025 15:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) akan mempengaruhi perusahaan besar dunia dalam merekrut pekerja pada 2030.
ADVERTISEMENT
Menurut survei yang dilakukan World Economic Forum pada Mei-September 2024 menunjukkan sebanyak 41 persen perusahaan memilih untuk mengurangi jumlah pekerja pada tahun 2030 karena perkembangan kecerdasan buatan ini.
Survei ini dilakukan kepada ratusan perusahaan berskala besar yang minimal memiliki 500 pekerja dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Metode survei dengan cara daring atau melalui Qualtrics.
Laporan survei dengan judul 'Future of Job Report 2025' yang dikerjakan selama berbulan-bulan ini dirilis kemarin, Rabu (8/1). Selain itu hasil lain menunjukkan sebanyak 77 persen perusahaan berencana untuk melatih kembali dan meningkatkan keterampilan pekerja mereka yang ada antara tahun 2025-2030 agar dapat bekerja dengan AI.
Tiga tren berbasis teknologi yang menonjol seperti yang diharapkan, pendorong pertumbuhan hanya untuk truk kecil dan driver layanan pengiriman, perangkat lunak dan pengembang aplikasi, dan profesional keperawatan," tulis laporan tersebut dikutip, Kamis (9/1).
ADVERTISEMENT
Direktur Pelaksana Forum World Economic Forum Saadia Zahidi, menyoroti peran AI membentuk kembali industri yang berdampak di semua sektor. Teknologi ini dapat membuat teks asli, gambar, dan konten lainnya sebagai tanggapan atas permintaan dari pengguna.
"Petugas layanan pos, sekretaris eksekutif adalah salah satu pekerjaan yang diharapkan pengusaha untuk mengalami penurunan jumlah tercepat di tahun-tahun mendatang, baik karena penyebaran AI atau tren lainnya," tutur dia.
Sebaliknya, keterampilan AI semakin diminati. Hampir 70 persen perusahaan berencana untuk mempekerjakan pekerja baru dengan keterampilan untuk merancang alat dan peningkatan AI, dan 62 persen berniat untuk merekrut lebih banyak orang dengan keterampilan untuk bekerja lebih baik bersama AI.
Catatan optimis menyebutkan dampak utama dari teknologi seperti AI generatif pada pekerjaan mungkin terletak pada potensi mereka untuk meningkatkan keterampilan manusia melalui kolaborasi manusia dan mesin dibanding penggantian langsung,
ADVERTISEMENT
"Terutama mengingat pentingnya keterampilan yang berpusat pada manusia," tulis laporan tersebut.
Namun, banyak pekerja telah digantikan oleh AI. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa perusahaan teknologi, termasuk layanan penyimpanan file Dropbox dan aplikasi pembelajaran bahasa Duolingo, telah mengutip AI sebagai alasan untuk melakukan PHK.