Suryacipta Beberkan Alasan Bidik Subang Jadi Kawasan Industri Kendaraan Listrik

26 Januari 2023 18:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kawasan industri. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kawasan industri. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta) mengembangkan kawasan industri Subang Smartpolitan untuk industri kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV). Kawasan yang berkonsep Smart & Sustainable ini didukung infrastruktur berbasis Internet of Things (IoT).
ADVERTISEMENT
Vice President Sales and Marketing Subang Smartpolitan, Abednego Purnomo, membeberkan alasan pemilihan Subang sebagai kawasan pengembangan kendaraan listrik. Menurutnya, supply chain otomotif berada di daerah Bekasi dan Karawang.
"Supply chain otomotif ada di daerah Bekasi dan Karawang. Lahannya sudah habis-habisan, kalau adapun harganya sudah tinggi," ujar Abednego di Hotel Gran Melia Jakarta, Kamis (26/1).
Namun, lahan di sana sudah banyak yang habis. Sehingga, apabila masih ada lahan kosong, harganya pun dipastikan mahal. Abednego menilai kondisi ini akan membuat para supplier berpikir bahwa lokasi yang paling dekat adalah Subang. Pasalnya, jalan tol dari Cikarang-Subang dan Karawang-Subang hanya menggunakan sekali naik tol.
Ilustrasi kawasan industri. Foto: Shutter Stock
"Jadi deketin sama supply chain mereka yang sudah ada," kata dia.
ADVERTISEMENT
Tanah di Subang, lanjut Abednego, masih baru dan memiliki banyak opsi lainnya. Untuk itu, ia merasa kawasan Subang sangat menarik dengan didukung infrastruktur jalan tol
"Mereka [supplier] itu bikin mobil tidak untuk di Jawa, tapi di luar Jawa sama ekspor ke Filipina, Brunei dan lain-lain," ungkap Abednego.
Ia mengatakan bahwa logistik itu sangat penting untuk kendaraan listrik mobil. Sebab, 1 truk pembawa mobil memiliki kapasitas membawa mobil sebanyak 6 kendaraan.
"Logistik dari dan ke Patimban Sea Port dari Subang Smartpolitan itu bagi principle mobil sangat penting itu dekat. Gue kalau sudah jadi 1 truk hanya bisa bawa 6, barang jadi cuma 6. Makanya logistic cost tinggi banget bagi car producer," ujarnya.
ADVERTISEMENT