Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Susut Jaringan Listrik PLN Diperkirakan Naik Jadi 9,4% di 2019
5 Juni 2018 15:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Losses adalah listrik yang hilang dalam proses distribusi dari PLN ke pelanggan. Kehilangan tersebut terjadi karena jaringan transmisi dan distribusi listrik yang kurang bagus.
Misalkan listrik yang dipasok dari Gardu Induk sebesar 10 Megawatt (MW), kemudian yang sampai ke masyarakat sebesar 9 MW, berarti ada losses 1 MW atau 10%.
Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, menjelaskan bahwa susut jaringan diprediksi meningkat dibandingkan tahun ini karena maraknya pasokan listrik akan melonjak pada 2019 seiring dengan selesainya sejumlah proyek pembangkit listrik yang termasuk dalam program 35.000 MW.
Penambahan pasokan listrik tersebut juga diikuti dengan pembuatan jaringan listrik baru ke daerah-daerah pelosok. Dampaknya, angka losses akan bertambah.
“Kita membuka jaringan baru yang jauh-jauh, itu yang paling utama. Susut masalah operasional teknis,” katanya di ruang rapat Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (5/6).
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, semakin besar losses berarti semakin besar kerugian buat PLN. Sebab, listrik yang dijual ke masyarakat jadi berkurang. Karena itu, PLN akan berupaya menekan losses.
“Kalau listrik hilang, (pendapatan) berkurang. Tapi kita mempertahankan susut itu tidak nambah,” tegas Sofyan.
Sementara untuk pertumbuhan penjualan listrik di tahun 2019, Menteri ESDM Ignasius Jonan menargetkan sebesar 6,97%, turun dibandingkan target tahun 2018 yang sebesar 9,34%. Penjualan listrik di 2019 ditargetkan 247,3 TWh.
Adapun realisasi penjualan listrik pada 2017 sebesar 221,07 TWh. Sementara penjualan listrik hingga akhir tahun ini diperkirakan 231,19 TWh.