Swasta Minat Investasi, Pemerintah Bakal Pasang Tarif Penggunaan Air?

24 Mei 2024 7:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Danone Indonesia ikut serta dalam World Water Forum ke-10 di Bali. Foto: Dok. Danone
zoom-in-whitePerbesar
Danone Indonesia ikut serta dalam World Water Forum ke-10 di Bali. Foto: Dok. Danone
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengantongi pendapatan yang masuk dari investor swasta yang berminat investasi di sektor air melalui Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja, mengatakan skema KPBU disiapkan untuk investasi di sektor air. skema tersebut nantinya tidak jauh berbeda dengan skema investasi di jalan tol yang sudah diterapkan pemerintah.
“Swasta melihat bagaimana air ini menjadi sebuah peluang untuk ikut ambil bagian, tentunya kita tidak bicara korporatisasi atau menggunakan air untuk kepentingan ekonomi, tapi di situ ada revenue yang masuk sehingga menarik ambil investasi,” ujar Endra dalam konferensi pers World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center, Kamis (24/5) malam.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan PUPR Endra S Atmawidjaja dalam konferensi pers World Water Forum (WWF) ke-10, Kamis (23/5/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Endra menyebut investor sudah melihat dari aspek keekonomian dan finansial secara lengkap sehingga tertarik untuk mengambil peran dalam menyediakan air minum.
“Kota-kota besar yang secara agregat ability to pay (kemampuan membayar) tinggi secara natural akan tertarik. Jakarta, Surabaya, Semarang pasti secara natural tertarik ambil proses delivery air,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Endra menyebut pemerintah telah menerapkan KPBU di berbagai wilayah, seperti proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur dan SPAM Semarang Barat.
“Di Bandar Lampung sedang dimulai. Saya kira ini memang menarik untuk kita teruskan karena keterbatasan dana pemerintah dan ada baiknya swasta juga tertarik. Saya kira baik untuk bisa percepat tadi,” tutur Endra.
Pengungsi mengisi air bersih yang disediakan pihak Dinas Pemadam Kebakaran di Kecamatan Asera, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Sabtu (11/5/2024). Foto: Jojon/ANTARA FOTO
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan ada persepsi bahwa air merupakan barang yang gratis. Padahal, penyediaan air bersih memerlukan investasi yang sangat besar.
“Kebutuhan akan air bersih memerlukan investasi yang sangat besar sehingga membutuhkan pembiayaan, sehingga pembiayaan harus datang dari sumber mana pun,” tutur Sri Mulyani dalam High Level Panel WWF ke-10 di Bali International Convention Center, Selasa (21/5).
ADVERTISEMENT