Tahan Kejatuhan Pasar Saham, Tito Sulistio Usul Bursa Efek Indonesia Ditutup

19 Maret 2020 11:15 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama BEI Tito Sulistio. Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama BEI Tito Sulistio. Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tertekan hingga nyaris menyentuh level 4.000 dari level sebelumnya di kisaran 6.000.
ADVERTISEMENT
Hampir sebulan ini bursa saham Indonesia porak-poranda. Beberapa kali, IHSG sempat dibekukan sementara perdagangannya (trading halt) selama 30 menit karena jatuh lebih dari 5 persen dalam sehari.
Pagi ini, perdagangan bursa saham Indonesia harus dihentikan setelah 37 menit pembukaan. IHSG anjlok 217,027 poin atau 5,01 persen ke 4.113,6547 pada pukul 9.37 waktu JATS.
Sesuai regulasi, IHSG akan disetop secara otomatis jika terkoreksi lebih atau sama dengan 5 persen.
Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio ikut angkat bicara mengenai terus anjloknya IHSG. Dia memberi usulan agar BEI ditutup demi menekan kejatuhan pasar saham Indonesia.
“Ini kita tidak bicara ekonomi atau pasar modal saja. Kita bicara kemanusiaan dengan dampak dari anjloknya indeks bursa. Sekarang semua orang tahu, Iran dan Italia 2 minggu lalu kondisinya kayak kita sekarang. Demi kemanusiaan gw usul, bursa ditutup,” ujar Tito kepada kumparan, Kamis (19/3).
ADVERTISEMENT
Tito menjelaskan, penutupan bursa saham dilakukan untuk menekan kerugian terus-menerus yang terjadi di sektor keuangan. Hal ini pernah dilakukan bursa saham Filipina untuk menekan ambruknya sektor keuangan.
Untuk itu, Tito mengusulkan, penutupan bursa saham Indonesia harus dilakukan paling tidak hingga 28 Maret menyusul arahan pemerintah yang memberlakukan Work From Home (WFH) untuk para pekerja formal.
“Paling enggak sampai 28 Maret sesuai target pemerintah (WFH),” ucap dia.
Pergerakan IHSG Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Bagaimana dengan broker jika bursa saham ditutup?
Tito meminta kepada Self Regulatory Organization (SRO) dalam hal ini BEI untuk mengembalikan fee broker 2 bulan terakhir kepada para Anggota Bursa (AB).
“Balikin fee broker 2 bulan lalu, balikin ke industri. Shareholder lagi sudah, AB susah. SRO tolong membantu pasar dan manusiawi. Broker udah mati-matian. Bursa enggak akan rugi, kok,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Tito juga meminta kepada SRO untuk mendatangi emiten untuk melakukan buyback saham atau pembelian kembali saham yang telah beredar di publik.
“Imbau bursa datengin satu-satu emiten, buyback. Bila perlu, bonus pegawai kasih satu kali gaji dalam bentuk saham. Itu sudah dilakukan BCA. Bonusnya dalam bentuk saham, kemudian di-lock beberapa waktu, itu sangat sukses,” tandasnya.