Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Tahun 2016 Rugi, Bank Permata Raup Untung Rp 748 Miliar di 2017
22 Februari 2018 18:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB

ADVERTISEMENT
PT Bank Permata Tbk (BNLI) membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 748 miliar di sepanjang 2017. Hal ini merupakan titik balik yang besar mengingat sebelumnya mencatat kerugian di tahun 2016. Pencapaian ini didorong oleh membaiknya kualitas aset, pertumbuhan kredit di semester II-2017, pemulihan kredit bermasalah dan pengelolaan biaya.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PermataBank Ridha DM Wirakusumah mengatakan, tahun 2017 merupakan tahun konsolidasi bagi Bank dengan memperkuat kerangka manajemen risiko, meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan jumlah nasabah dan terus berinvestasi pada produk dan layanan baru.
"Saat ini kami berada di jalur yang tepat menuju profitabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Kami telah memperkuat basis permodalan dan mengakhiri 2017 dengan neraca yang jauh lebih kuat, memposisikan Bank dengan baik untuk pertumbuhan di masa mendatang," kata dia dalam keterangannya, Kamis (22/2).
Penyaluran kredit lebih rendah dibandingkan tahun lalu disebabkan oleh fokus Bank tuntuk memperbaiki kualitas aset dan Non Performing Loan (NPL) pada semester pertama.
Pertumbuhan kredit turun 7% yoy, namun pada kuartal IV-2017 kredit tumbuh 5% dari Rp 92,8 triliun pada bulan September 2017 menjadi Rp 97,6 triliun pada bulan Desember 2017.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan kredit yang positif di Kuartal IV ini disumbang oleh kredit kendaraan bermotor (KPM), KPR dan SME. Kredit korporasi atau Wholesale Banking juga tumbuh dengan adanya nasabah-nasabah baru berkualitas baik pada portofolio mereka dan secara berkesinambungan membantu nasabah yang sudah ada (existing clients) mengembangkan bisnisnya.

Likuiditas PermataBank terus terjaga kuat dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 88% dibandingkan dengan 80% pada periode yang sama tahun lalu.
Bank juga terus memperbaiki struktur pendanaannya, tercermin dari rasio CASA yang lebih tinggi yaitu 52% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 47%. Tumbuhnya CASA akan tetap menjadi prioritas untuk menjamin biaya dana yang berkelanjutan dan murah.
Modal Bank yang kuat tercermin dari rasio Common Equity Tier 1 (CET-1) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) masing-masing sebesar 15,2% dan 18,1%, dibanding 11,8% dan 15,6% pada periode yang sama tahun lalu, jauh lebih tinggi dari ketentuan yang berlaku. Hal ini disebabkan kinerja PermataBank yang semakin membaik pada tahun 2017 ini dan telah berhasil diselesaikannya rights issue senilai Rp 3 triliun di bulan Juni 2017.
ADVERTISEMENT
Fokus Bank dalam meningkatkan kualitas aset tercermin dari rasio NPL Gross dan Net masing-masing sebesar 4,6% dan 1,7% di tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan 8,8% dan 2,2% pada bulan Desember 2016. NPL Coverage Ratio yang lebih tinggi sebesar 191% dibandingkan dengan 122% pada Desember 2016 mengindikasikan Bank secara terus menerus memitigasi potensi kerugian kreditnya secara berhati-hati.