Tahun Politik Tak Pengaruhi Investasi RI, Bahlil: Justru Makin Agresif

23 Oktober 2023 9:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat AIA Council Meeting ke-26 di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (19/8/2023).  Foto: BKPM
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat AIA Council Meeting ke-26 di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (19/8/2023). Foto: BKPM
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, tahun politik tidak mempengaruhi geliat investasi tanah air. Bahkan menurutnya, investor justru menaruh perhatian dan kepercayaan yang luar biasa jelang Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Hal ini ditandai dengan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan III tahun 2023 yang tumbuh 16,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya dan masih mendominasi dengan total capaian Rp 196,2 triliun (52,4 persen).
Sementara realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di triwulan III 2023 mencapai Rp 178,2 triliun (47,6 persen) dan tumbuh 28,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, realisasi investasi kuartal III (Juli – September) Tahun 2023 yang mencapai Rp 374,4 triliun atau meningkat sebesar 7 persen dibanding dengan periode sebelumnya dan sebesar 21,6 persen dibanding periode yang sama tahun 2022.
Secara kumulatif, data realisasi investasi sepanjang periode Januari – September Tahun 2023 mencapai Rp 1.053,1 triliun atau meningkat sebesar 18 persen dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2022. Nilai tersebut sudah mencapai 75,2 persen dari target tahun 2023 sebesar Rp 1.400 triliun.
ADVERTISEMENT

Kontribusi Investasi di Luar Pulau Jawa Capai 51 Persen



Pada triwulan III tahun 2023, kontribusi investasi di luar Jawa melebihi di Pulau Jawa mencapai sebesar Rp 190,9 triliun (51,0 persen) atau meningkat 14,7 persen dibanding triwulan III 2022 sebesar Rp 166,3 triliun. Provinsi Luar Jawa yang berhasil menyumbang capaian realisasi terbesar dan masuk ke dalam lima besar adalah Provinsi Maluku Utara di peringkat kelima.
Sedangkan pada periode Januari-September 2023, kontribusi investasi di luar Jawa melebihi di Pulau Jawa mencapai sebesar Rp 545,8 triliun (51,8 persen) meningkat sebesar 15,6 persen apabila dibandingkan periode yang sama di tahun 2022 sebesar Rp 472,1 triliun.
Bahlil menambahkan, “Alhamdulillah sekalipun gempuran fasilitas di Pulau Jawa cukup bagus dari sisi infrastruktur dan logistik, tapi kita mampu melakukan penetrasi agar betul-betul di Luar Jawa menjadi perhatian khusus. Alhamdulillah pemerataan terjadi. Kita tidak melakukan pembangunan yang Jawa sentris tetapi Indonesia sentris.”
ADVERTISEMENT

Hilirisasi Jadi Kunci Utama Investasi

Ilustrasi tambang nikel. Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad
Bahlil menuturkan, agar Indonesia menjadi negara maju di tahun 2045, kita membutuhkan investasi hilirisasi senilai USD 545,3 miliar untuk 21 komoditas di 8 sektor prioritas sesuai Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis yang disusun Kementerian Investasi/BKPM.
“Lewat hilirisasi, kita ciptakan lapangan pekerjaan berkualitas. Jangan diartikan hilirisasi itu nikel saja, ada kehutanan, perikanan, perkebunan, dan juga migas dan kita punya sumber daya itu,” katanya.
Nilai realisasi investasi untuk hilirisasi periode Januari – September 2023 adalah sebesar Rp 266,0 triliun yang mencakup lima sektor. Lima sektor tersebut yaitu hilirisasi sektor mineral senilai Rp 151,7 triliun terdiri dari nikel sebesar Rp 97,0 triliun, bauksit sebesar Rp 7,1 triliun, dan tembaga sebesar Rp 47,6 triliun; hilirisasi sektor pertanian berasal dari industri minyak kelapa sawit dan oleochemical dengan nilai Rp 39,5 triliun; hilirisasi sektor kehutanan berasal dari industri pulp dan kertas senilai Rp 34,8 triliun; hilirisasi sektor minyak dan gas berasal dari industri petrokimia senilai Rp 31,6 triliun; serta hilirisasi ekosistem kendaraan listrik berasal dari industri pembuatan baterai kendaraan listrik senilai Rp 8,4 triliun.
ADVERTISEMENT
Sementara pada triwulan III tahun 2023, realisasi investasi hilirisasi mencapai Rp 114,6 triliun. Lima (5) bidang fokus hilirisasi yaitu sektor mineral berupa smelter senilai Rp 64,7 triliun yang terdiri dari nikel sebesar Rp 41,3 triliun, bauksit sebesar Rp 3,6 triliun, dan tembaga sebesar Rp 19,8 triliun; hilirisasi sektor kehutanan berasal dari industri pulp dan kertas senilai Rp 17,5 triliun; hilirisasi sektor minyak dan gas berasal dari industri petrokimia senilai Rp 14,9 triliun; hilirisasi sektor pertanian berasal dari industri minyak kelapa sawit dan oleochemical dengan nilai Rp 13,7 triliun; serta hilirisasi ekosistem kendaraan listrik berasal dari industri pembuatan baterai kendaraan listrik senilai Rp 3,8 triliun.