Tak Hanya Jualan Pakaian hingga Kosmetik, Sogo Siap Sediakan Produk Farmasi

29 Juli 2021 18:23 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerahan kantong darah SOGO kepada PMI Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan kantong darah SOGO kepada PMI Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Pusat perbelanjaan tidak bisa hanya menggunakan cara lama dengan berjualan apa yang ada saja untuk bertahan. Inovasi harus dilakukan agar bisa bertahan.
ADVERTISEMENT
Managing Director at Sogo Indonesia, Handaka Santosa, mengungkapkan pihaknya tidak hanya jualan pakaian hingga kosmetik saja. Namun, farmasi juga sudah dibidik oleh manajemen Sogo.
“Contohnya saja saat ini orang selalu menganggap bahwa departement store itu jualan pakaian, sepatu, kosmetik, dan lain-lain. Tapi tapi sebentar lagi kita dalam langkah-langkah berubah, Sogo yang ada di Kokas (Kota Kasablanka) ini seperti misalnya kami sudah membuka apotek bukan hanya keperluan untuk farmasi, kami membuka booth tepat di pintu utama kami,” kata Handaka saat webinar di Youtube Marketeers, Kamis (29/7).
Seorang pegawai menutup tokonya saat hari ke tiga PPKM Darurat di salah satu Mal di Jakarta, Senin (5/7/2021). Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
Handaka merasa tentu ada masyarakat yang bertanya-tanya atau menyarankan seharusnya booth utama diisi produk ternama. Namun, ia menegaskan pihaknya memang sudah menyiapkan konsep tersebut.
“Kami sudah memecah itu, kami sudah melihat tren kebutuhan customer di mana customer bisa ke satu tempat dan semuanya diperoleh,” ujar Handaka.
ADVERTISEMENT
Handaka mengakui kalau saat ini hanya menyediakan tempat berjualan saja bakal ditinggalkan customer. Ia menegaskan upaya menjaga customer agar tidak pindah tempat belanja harus terus diupayakan dengan customer service yang baik.
Handaka menceritakan pernah ada customer yang semula berniat berbelanja di tempatnya. Namun, customer tersebut tidak jadi belanja hanya karena petugas yang biasa melayaninya tidak masuk kerja.
Customer tersebut harus menunda waktu berbelanja sampai keesokan harinya. Menurutnya para pekerja di departement store juga harus mengedepankan attitude yang baik dalam melayani customer.
“Maka yang terpenting saat ini adalah beberapa hal yang mesti kita lakukan satu experience atau customer service yang dirasakan oleh customer service tadi benar-benar harus mengikat customer bukan hanya untuk loyal tapi memang menjadikan satu-satunya pilihan belanja,” tutur Handaka.
ADVERTISEMENT