Tak Hanya untuk Korban PHK, Mahasiswa Diajak Berkarya di Kartu Prakerja

25 November 2022 14:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari, memberikan kuliah umum di Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Kamis (24/11/2022). Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari, memberikan kuliah umum di Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Kamis (24/11/2022). Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu ekosistem pelatihan digital terbesar di Indonesia, program Kartu Prakerja menawarkan banyak peluang. Hal itu tak hanya bisa dimanfaatkan oleh pencari kerja atau pun korban PHK, namun juga bagi para mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, menyampaikan hal itu dalam kuliah umum di Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh. Dia mengajak generasi muda, berdaya dan berkarya dengan Kartu Prakerja.
Ekonom Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, itu mengatakan di era gig economy, Kartu Prakerja jadi pilihan tepat untuk berkarya. Hal itu sejalan dengan maraknya peluang kesempatan kerja jangka pendek yang sesuai dengan minat dan kreativitas, serta dapat berkembang menjadi profesi.
Tren gig economy menyediakan peluang karier tanpa hambatan, independen, bekerja dari mana saja, dan tidak mau terikat dalam waktu lama. Namun, untuk mencapai sukses di zaman ini, dituntut untuk selalu memiliki motivasi dan disiplin diri yang tangguh.
“Salah satu skill penting yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan adalah bagaimana kita bisa mendisiplinkan diri. Bisa bangun pagi, belajar lebih lama, dan lain-lain. Mental inlander (mental orang yang dijajah) tak lagi berlaku, anak muda harus berani punya target sendiri,” kata Denni, Kamis (24/11).
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Angkatan kerja zaman sekarang memiliki banyak kelebihan, Denny menyebutkan, antara lain kemampuan untuk kreatif, kritis, dan kompetitif. Namun, beberapa kelemahan seperti tidak sabar ingin segera sukses, mudah membanding-bandingkan dan mudah menyerah menjadi tantangan tersendiri.
ADVERTISEMENT
Menurut Denni, saat ini ada beberapa profesi yang sangat populer dan menjanjikan di kalangan anak muda. Seperti, vlogger dan video creator, fotografer khusus makanan, penulis jurnalisme publik, programmer, hingga komedian.
“Selain itu, banyak juga peluang untuk menjadi pelaku wirausaha atau pendiri berbagai perusahaan baru. Tapi, bagaimana bisa cepat punya skill sesuai yang dibutuhkan, dan kita tahu ada peluang?” tanya Denni pada mahasiswa peserta kuliah umum.
Program Kartu Prakerja sebagai program peningkatan keterampilan dari pemerintah menawarkan solusi. Berjalan hampir tiga tahun, Program Kartu Prakerja telah memberikan pelatihan sekaligus menyalurkan bantuan sosial secara online bagi 16,4 juta penerima manfaat dari 514 kabupaten kota se-Indonesia.
Denni mengajak, para mahasiswa untuk terus menjadi pembelajar sejati. Ilmu tak akan datang untuk orang bebal yang merasa ilmunya sudah cukup.
ADVERTISEMENT
“Tetaplah rendah hati. Ilmu itu akan datang untuk orang-orang yang selalu ingin belajar. Punyailah sikap learn, unlearn, dan relearn. Lepaskan semua yang bercokol pada dirimu untuk terus haus membuka wawasan baru,” tuturnya.
Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari di Kemenko Bidang Perekonomian, Kamis (16/6/2022). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Direktur Operasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Hengki Sihombing, menjelaskan dari sisi permintaan pasar kerja, saat ini banyak perusahaan termasuk UMKM membutuhkan tenaga marketing, administrasi, akuntansi, HR, desain, dan IT.
Namun, dari sisi penyediaan tenaga kerja banyak sumber daya manusia tak punya skill praktis yang bisa digunakan langsung untuk bekerja atau beralih pekerjaan yang tepat dengan kebutuhan perusahaan dan UMKM.
“Di sinilah Program Kartu Prakerja menjadi jembatan kesenjangan itu, dengan meningkatkan kompetensi angkatan kerja lewat pelatihan vokasi melalui 1.224 program pelatihan yang disediakan oleh 186 lembaga pelatihan,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wakil Rektor Universitas Syiah Kuala, Mustanir mengapresiasi berlangsungnya kuliah umum yang dihadiri 500 mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu di kampus tertua se-Aceh tersebut.
“Universitas Syiah Kuala berkomitmen menghasilkan lulusan yang lebih kreatif dan berdaya saing sehingga dapat membuat lapangan kerja baru di era revolusi industri. Untuk itu, kami menyambut baik upaya pemerintah mengembangkan kompetensi dan skill masyarakat dan mahasiswa melalui Kartu Prakerja,” ungkapnya.