Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Pesatnya perkembangan bisnis digital dan platform mobile, membuat Bank BRI membutuhkan tambahan satelit baru. Tapi ketimbang meluncurkan satelit milik sendiri, Bank BRI memilih menjalin kemitraan dengan perusahaan nasional pengelola satelit, PT Satkomindo Mediyasa.
ADVERTISEMENT
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Indra Utoyo menjelaskan, pihaknya sudah mengkaji kebutuhan jalur telekomunikasi berbasis satelit bagi BRI, setidaknya untuk 10 tahun ke depan.
“Kesimpulannya adalah, walaupun jumlah unit kerja nanti akan menurun sesuai dengan pemindahan dari unit kerja fisik menjadi mobile atau ke digital, itu sesuai dengan rencana transformasi. Tapi kebutuhan bandwith ternyata naik. Jadi walaupun jumlah unit kerja turun, tapi bandwith-nya naik,” katanya saat berbincang dengan media di Masanobu Resto, Jakarta, Selasa (20/8).
Apalagi, lanjut dia, utilisasi dari aplikasi-aplikasi yang dimiliki BRI itu pertumbuhannya eksponensial. Karena pengunaan jalur telekomunikasi itu terus bertambah, maka dibutuhkan jaringan yang lebih luas.
Menurut Indra, BRI telah mempertimbangkan sejumlah opsi. Yakni memiliki satelit sendiri, menyewa, atau bekerja sama dengan institusi yang lain.
“Keputusannya adalah bekerja sama dengan yang lain. Kenapa tidak membeli sendiri seperti sebelumnya? Karena ini masuk ke industri… Nah consume ini menyebabkan kita harus cari partner nih. Nah partner-nya adalah (perusahaan) afiliasi itu, PT Satkomindo,” imbuh Indra.
Dia menjelaskan, Satkomindo telah berbisnis sebagai operator VSAT (Very Small Aperture Terminal) sejak 2009. Perusahaan itu juga memiliki lisensi Penyelenggara Jaringan Tetap Tertutup (JARTUP), dan pada tahun 2019 telah mendapatkan persetujuan Kominfo sebagai pengelola slot orbit satelit geostasioner di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Slot orbit satelit itu, kata Indra, telah terdaftar di Badan International Telecommunication Union (ITU).
"Satkomindo akan menjadi strategic partner bagi Bank BRI untuk memenuhi kebutuhan jaringan komunikasi di masa mendatang. Dengan begitu BRI tetap fokus bisnis perbankan, dengan strategi transformasi digital di masa mendatang," tandasnya.
Sebagai strategic partner BRI, Satkomindo akan meluncurkan satelit baru berteknologi HTS berkapasitas sekitar 150 Gigabits per second (Gbps), dengan menggunakan spektrum frekuensi Ku-band dan Ka-band.
Kelebihan kapasitas dari yang dialokasikan untuk BRI , akan ditawarkan ke pengguna lain. Sehingga dapat membantu mengurangi shortage supply transponder satelit di Indonesia.
Dari informasi yang dihimpun kumparan, Satkomindo sudah berdiri sejak 1991. Pada 2018 diakuisisi oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai BRI (99 persen) dan PT Bringin Gigantara (1 persen).
ADVERTISEMENT