Tak Masuk Fortune 500, Pertamina Klaim Setara dengan Tencent dan Nippon Steel

15 Agustus 2020 14:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pertamina Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pertamina Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) tahun ini terlempar dari daftar perusahaan global terkemuka, Top 500 Fortune Global. Sebelumnya pada 2019, Pertamina berada di peringkat 175 daftar bergengsi tersebut. Pertamina adalah satu-satunya perusahaan Indonesia yang pada tahun lalu masuk daftar 500 korporasi global paling top itu.
ADVERTISEMENT
Fortune 500 merupakan daftar tahunan yang memuat 500 perusahaan terbaik di seluruh dunia, berdasarkan peringkat yang dirangkum dan diterbitkan oleh majalah Fortune selama 68 tahun berturut-turut.
Perusahaan yang masuk daftar itu, dinilai berdasarkan pendapatan dan laba bersih perusahaan di tahun fiskal sebelumnya. Pada 2019, Pertamina membukukan pendapatan sebesar USD 54,58 miliar dan laba USD 2,5 miliar.
Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini, mengaku heran. Menurutnya, harusnya Pertamina ada di posisi 198 karena memiliki kinerja setara dengan Tencent Holdings dan Nippon Steel Corporation yang ada di ranking 197 dan 198 dalam Fortune 500.
"Daftar itu sifatnya passive monitoring, tidak ada klarifikasi. Kita juga sedang menelusuri penyebabnya. Kalau dari penelusuran kita, harusnya kita ada di posisi 198. Kita bisa sejajar dengan Tencent dan Nippon Steel," kata Emma dalam Virtual Gathering, Sabtu (15/8).
Emma Sri Martini. Foto: PT SMI
Sebagai pembanding, Tencent Holdings pada 2019 mencatatkan pendapatan sebesar USD 54,613 miliar dan laba USD 13,506 miliar. Sedangkan Nippon Steel Corporation mencetak pendapatan USD 54,465 dan kerugian USD 3,968 miliar.
ADVERTISEMENT
Di bawah peringkat 198 tersebut, terdapat beberapa perusahaan global terkenal lainnya, seperti Goldman Sachs Group, Morgan Stanley, Caterpillar, dan LG Electronic yang berada di posisi 202-207 dengan pendapatan sekitar USD 53 miliar. Sementara perusahaan energi dunia lainnya seperti Repsol dan ConocoPhilips bahkan berada di peringkat 245 dan 348.
Pertamina yakin dapat kembali tercatat dalam daftar Fortune Global 500 dengan posisi yang lebih tinggi pada tahun mendatang. BUMN perminyakan ini menargetkan bisa menjadi perusahaan yang masuk dalam Top 100 Fortune Global 500 pada 2026.
"Masuk 100 besar Fortune itu tantangan besar. Kita tidak bs melakukan dengan cara-cara yang biasa kita lakukan selama ini. Kita bisa mencapai target itu dalam 5-6 tahun ke depan," tutup Emma.
ADVERTISEMENT