Tak Mau Jumlah Penduduknya Menyusut, China Dorong Warganya Punya 3 Anak

2 Juni 2021 12:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah siswa sekolah dasar menghadiri kelas pada hari pertama semester baru di Wuhan, Hubei, China, Selasa (1/9). Foto: STR/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah siswa sekolah dasar menghadiri kelas pada hari pertama semester baru di Wuhan, Hubei, China, Selasa (1/9). Foto: STR/AFP
ADVERTISEMENT
China tengah menghadapi penurunan jumlah penduduk, yang bisa membuatnya bukan lagi negara dengan populasi terbesar di dunia. Tak hanya itu, usia mayoritas penduduk-nya pun terus menua dan produktivitasnya menurun.
ADVERTISEMENT
Untuk mencegah hal tersebut, China mendorong warganya yang telah menikah untuk punya 3 anak. Sebelumnya selama puluhan tahun hingga 2016, China memberlakukan kebijakan 'One Child Policy' atau pasangan suami-istri hanya boleh punya 1 anak.
Sejak 2016, kebijakan itu dilonggarkan menjadi 2 anak. Tapi sejak Senin (31/5) kebijakan itu diubah lagi menjadi 3 anak.
"Kebijakan ini merupakan perubahan besar dari sebelumnya pembatasan 2 anak, setelah data terbaru menunjukkan penurunan dramatis jumlah kelahiran di negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia itu," demikian dikutip dari Reuters, Rabu (2/6).
Sejumlah siswa sekolah dasar menghadiri kelas pada hari pertama semester baru di Wuhan, Hubei, China, Selasa (1/9). Foto: STR/AFP
Kebijakan ini diambil, setelah aturan pembatasan 2 anak dianggap tak cukup bisa mengatasi masalah penuaan populasi penduduk China. Hal ini karena banyak warga khawatir punya anak, apalagi hingga 2 atau 3 orang, karena mahalnya biaya hidup, harga rumah, hingga biaya pendidikan.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat membatasi jumlah anak bukan semata-mata karena aturan pemerintah. Tapi lebih karena biaya hidup yang sangat tinggi untuk membesarkan anak-anak di China saat ini. Perumahan, kegiatan ekstrakurikuler, makanan, perjalanan, dan segala sesuatu lainnya naik dengan cepat," kata sosiolog di New York University Shanghai, Yifei Li.
Untuk mengatasi kekhawatiran tersebut, pemerintah pun memberikan berbagai insentif bagi pasangan yang memiliki hingga 3 anak. Insentif menaikkan jumlah penduduk tersebut seperti diskon biaya pendidikan, potongan pajak dan biaya perumahan, serta pemerintah berupaya mempermudah pernikahan dengan menekan biaya mahar buat perempuan China.
Data terbaru mengungkapkan, angka kelahiran dari setiap perempuan di China hanya 1,3 anak. Angka itu setara dengan Jepang dan Italia yang sedang mengalami penuaan penduduk. Sementara untuk meremajakan populasi, China butuh angka kelahiran 2,1 anak dari setiap perempuan.
ADVERTISEMENT