Tak Temukan Cadangan Migas, Repsol Cabut dari Blok Andaman III

18 Juli 2023 17:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan Repsol Andaman BV hengkang dari Blok Andaman III lepas pantai (offshore) Aceh karena tidak menemukan cadangan migas.
ADVERTISEMENT
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf membenarkan keputusan Repsol mengembalikan proyek Blok Andaman III kepada negara pada Juni 2023 lalu.
"Komitmen pastinya sudah delivered dengan pengeboran satu sumur Rencong eksplorasi, secara target gagal karena yang ditargetkan formasi lebih tua," ungkapnya saat konferensi pers kinerja hulu migas semester I 2023, Selasa (18/7).
Dengan proses pengembalian ini, kata Nanang, Blok Andaman III akan menjadi status open area dan pasti ditawarkan kepada operator lain. Dia juga menyebutkan sudah ada beberapa kandidat yang masuk, karena tertarik potensi Blok Andaman setelah penemuan besar sumur Timpan I.
"Ini sudah game changer, play opener istilahnya, yang dulunya sangat frontier tidak pernah terbayang akan ada penemuan, tiba-tiba dengan Timpan ada discovery akan ditindaklanjuti," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Nanang menuturkan, pihaknya sedang menunggu kiriman rig dari ENI yang akan digunakan untuk eksplorasi Andaman II oleh Harbour Energy, setelah itu ada beberapa sumur lagi yang sedang appraisal dan akan dieksplorasi.
Ilustrasi perusahaan migas ENI SpA dari Italia. Foto: Instagram/@eni
"Mohon doanya kalau ini bisa confirm kita akan mendapati salah satu yang big discovery di situ, sehingga kita lebih memudahkan development, pastinya angkanya besar cadangannya besar keekonomian tercapai," pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, menyebutkan pengeboran Sumur Rencong-1 telah selesai dengan hasil dry with show atau tidak menemukan cadangan migas apa pun di sana.
"Kalau Andaman III tampaknya Repsol dry hole kemarin, jadi kita tidak terlalu berharap kepada Repsol di Andaman III," ujar Tutuka saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Selasa (13/12).
ADVERTISEMENT
Blok Andaman III ini dikelola oleh Repsol dengan hak partisipasi (participation interest/PI) sebesar 51 persen dan Petronas 49 persen dengan recoverable reserve 1,89 juta barel minyak ekuivalen.
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf dalam forum kapasitas nasional III di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (4/7). Foto: Alfaddillah/kumparan
Meski pesimistis dengan pengeboran Andaman III, Tutuka masih menumpu harapan kepada blok lain yang masih dalam area Andaman, yaitu Andaman I yang dikelola oleh Mubadala Petroleum (MP) dan dan Premier Oil atau Harbour Energy.
Tutuka menuturkan, Andaman I memiliki recoverable reserve sebesar 239 juta oil ekuivalen yang rencananya akan on-stream diperkirakan pada tahun 2030
Kemudian Andaman II yang dikelola oleh Harbor Energy, MP, dan BP, memiliki recoverable reserve 2,02 miliar barel minyak ekuivalen yang rencananya dapat on-stream atau berproduksi di tahun 2028.
Terakhir yaitu Blok South Andaman dikelola oleh MP dan Harbour Energy dengan recoverable reserve 709 juta barrel oil equivalent yang diperkirakan rencananya on-stream di 2030.
ADVERTISEMENT