Tak Terima Proyek Smelter Freeport Ditunda, Komisi VII DPR Setop Rapat

27 Agustus 2020 11:53 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi tambang Freeport Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi tambang Freeport Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Pimpinan Rapat Komisi VII DPR Eddy Soeparno menunda Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM dan PT Freeport Indonesia (PTFI) selama 10 menit. Padahal rapat baru dimulai sekitar 45 menit yang lalu.
ADVERTISEMENT
Rapat ditunda sebentar karena banyak anggota Komisi VII DPR RI tidak setuju dengan permohonan yang disampaikan Wakil Direktur Utama PTFI Jenpino Ngabdi agar penyelesaian proyek pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur ditunda hingga 2024.
Keberatan para anggota Komisi VII DPR RI ini disampaikan dalam sesi pendalaman setelah mendengarkan penjelasan Freeport. Fraksi Golkar, Rudy Mas'ud misalnya, keberatan dengan alasan Freeport menunda proyek ini karena wabah virus corona.
"COVID-19 jangan sampai jadi alasan progress pembangunan smelter. Jangan sampai itu jadi isapan jempol aja. Penundaan itu enggak gentleman sekali. Ini kan perjanjian multilateral. Kalau mundur, dampaknya akan sangat merugikan," kata dia dalam rapat, Kamis (27/8).
Lokasi Freeport Indonesia. Foto: Antara/M. Agung Rajasa
Anggota dari Fraksi PDIP Syafruddin Mamin juga keberatan dengan permintaan PTFI yang minta ditunda sampai 2024. Dia meminta PTFI menjelaskan secara rinci masalah yang sebenarnya hingga meminta pembangunan smelter ini ditunda.
ADVERTISEMENT
"Bila penundaan jangka panjang akan ada hal negatif, berdampak pada lingkungan hidup dan sosial," ujarnya.
Skors rapat pun dicabut. Eddy Soeparno memutuskan untuk rapat dengan PTFI selesai. Eddy mengagendakan rapat terpisah dengan PTFI untuk membahas proyek smelter.
"Kami putuskan rapat dengan PTFI dan nanti hadir secara lengkap dengan MIND ID, nanti agendanya akan kami sampaikan. Nanti mohon rapat diselesaikan," ujarnya.