news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tak Terimbas Corona, 67 Ribu Rumah Murah Laku Terjual hingga Juni

21 Juni 2020 7:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pembangunan rumah subsidi di Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/11). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pembangunan rumah subsidi di Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/11). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria
ADVERTISEMENT
Kementerian PUPR mencatat, penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) per Selasa (16/6) telah mencapai 67.498 unit rumah murah dengan anggaran Rp 6,82 triliun.
ADVERTISEMENT
Jumlah tersebut mencapai 65,85 persen dari target realisasi untuk tahun 2020 sebanyak Rp 11 triliun untuk 102.500 unit rumah.
Saat ini BTN masih menjadi bank penyalur tertinggi yang telah menyalurkan dana FLPP untuk 38.177 unit rumah murah senilai Rp 3,86 triliun.
Disusul BNI sebanyak 6.654 unit senilai Rp677 miliar. Posisi ketiga tertinggi penyalur KPR FLPP dipegang oleh BTN Syariah sebanyak 6.016 unit rumah senilai Rp585 miliar.
Suasana pembangunan perumahan bersubsidi. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Posisi keempat ditempati oleh BRI Syariah sebanyak 3.300 unit senilai Rp332 miliar, disusul oleh Bank BJB telah menyalurkan sebanyak 2.088 unit senilai Rp 209 miliar, BRI menyalurkan sebanyak 1.452 unit senilai Rp151 miliar dan Bank Mandiri sebanyak 1.021 unit senilai Rp101,7 miliar.
Meski demikian, menurut Direktur Utama Pusat Pengelola Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR, Arief Sabaruddin, pihaknya tetap akan mengevaluasi kinerja dari bank pelaksana terkait kinerja penyalurannya.
ADVERTISEMENT
“Bank yang menurut penilaian kami berkinerja kurang bagus dalam penyaluran dana FLPP, kuotanya akan dialihkan ke bank yang berkinerja bagus,” ujarnya, Minggu (21/6).
Namun sejauh ini, menurut Arief, bank pelaksana optimis target kuota mereka tercapai hingga akhir tahun.