Tambah Kazakhstan dan UEA, Komitmen Awal Investasi IKN Tembus 290

21 September 2023 17:38 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono mengungkapkan Stanford University telah memberikan letter of intent (LOI) atau komitmen awal untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Foto: Instagram/@bambangsusantono
zoom-in-whitePerbesar
Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono mengungkapkan Stanford University telah memberikan letter of intent (LOI) atau komitmen awal untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Foto: Instagram/@bambangsusantono
ADVERTISEMENT
Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara mencatat penambahan komitmen awal investasi (letter of intent/LoI) hingga telah melebihi 290, setelah masuknya Kazakhstan dan Uni Emirat Arab (UEA).
ADVERTISEMENT
Terakhir, Otorita IKN mengatakan ada 21 negara dari 284 LoI yang telah diterima. Dengan masuknya dua negara baru tersebut, maka total ada 23 negara yang berminat menggelontorkan dana di IKN Nusantara.
"Sekitar 285 lebih, mungkin sekarang sudah 290 lebih karena kemarin saya dapat informasi ada tambahan dari Kazakhstan ada 7, dari Uni Emirat Arab ini so far memang ada dua," kata Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, di Hotel Raffles Jakarta, Kamis (21/9).
Khusus terkait UEA, Agung mengatakan, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah mengajak Menteri Energi dan Infrastruktur UAE Suhail Al Mazrouei berkunjung langsung ke IKN Nusantara.
"Kita harap akan menambah minat untuk mereka berpartisipasi berinvestasi di IKN Nusantara," ucap Agung.
ADVERTISEMENT
Agung belum bisa membeberkan detail nilai rencana investasi UEA di IKN, hanya saja sektor yang dibidik adalah properti dan energi, seperti perumahan, pengelolaan sampah, dan mobilitas kendaraan listrik.
"Kalau dari LoI tentu kita belum bisa identifikasi nilai investasinya, tapi misalkan yang energi itu kalau kita hitung kita punya kebutuhan sampai 7 gigawatt. Kalau 7 gigawatt mungkin bisa sampai USD 6 miliar dari segi kebutuhan," tutur Agung.
"Kalau dari segi perumahan itu kita butuh sekitar USD 6 miliar, nah ini kita harap sebagian bisa datang dari Uni Emirate Arab apalagi mereka sudah lihat langsung bahwa pembangunan kita berjalan," pungkasnya.
Di sisi lain, Agung menuturkan Presiden Jokowi hari ini memulai groundbreaking pembangunan IKN Nusantara oleh investor swasta. Menurutnya, hal ini membuktikan cita-cita pemerintah bahwa IKN tidak hanya dibangun oleh dana pemerintah tapi juga partisipasi swasta, diawali dari perusahaan domestik.
ADVERTISEMENT
"Hari ini yang groundbreaking adalah di kawasan Sumbu Kebangsaan, diawali dengan hotel, tapi juga di area itu ada perkantoran ada shopping mall di area 17 hektar dan yang membangun itu sebuah konsorsium isinya ada 10 perusahaan, Konsorsium Nusantara," jelasnya.
Agung menambahkan, kawasan itu juga akan ditambah fasilitas rumah sakit dan sekolah yang siap untuk dibangun. Sehingga satu ekosistem kota mulai terwujud dengan total ada 25 hektar. Adapun Konsorsium Nusantara terdiri dari China Construction First Group Corp. Ltd (CCFG) dan PT Risjadson Brunsfield Nusantara.
Sementara itu, konsorsium penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang dipimpin oleh Pendiri Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan sudah menetapkan nilai investasinya mencapai Rp 40 triliun.
ADVERTISEMENT
"Kalau dari estimasi kita sekitar Rp 20 triliun tapi karena dari mereka informasinya akan membangun itu, kita minta sebagai kontribusi membangun botanical garden yang menjaga kota ini menjadi kota hijau itu totalnya dari mereka sampai Rp 40 triliun," pungkas Agung.