Tambah Lagi Tugas Luhut dari Jokowi: Ketua Investasi Hilirisasi RI-Papua Nugini

9 Juli 2023 14:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mendapatkan tambahan tugas dari Presiden Jokowi sebagai ketua task force atau satuan tugas (satgas) investasi antara Indonesia dengan Papua Nugini.
ADVERTISEMENT
Luhut menuturkan, Jokowi bersama dirinya telah melakukan lawatan ke Papua Nugini (Papua New Guinea/PNG) untuk membuka peluang kerja sama ekonomi dengan fokus di bidang hilirisasi mineral. Jokowi dan Perdana Menteri James Marape pun sepakat membuat satgas.
Dia pun menilai positif terbentuknya kerja sama Indonesia dengan Papua Nugini. Pasalnya, pemerintah Indonesia selama ini kurang memberikan perhatian kepada negara tetangga tersebut, padahal sama kayanya dengan Provinsi Papua.
"Kemarin Presiden Jokowi sudah menekankan untuk membuat kerja sama dan Presiden segera dengan Prime Minister-nya PNG juga sepakat membuat task force, di mana task force dari Indonesia, Presiden menunjuk saya jadi ketuanya," ujarnya di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, dikutip Minggu (9/7).
Sementara itu, lanjut Luhut, ketua satgas dari pihak Papua Nugini yakni Deputy Prime Minister John Rosso. Dia pun bercerita, pemerintah Papua Nugini terkesan dengan industri hilirisasi tembaga di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Mereka lihat kok bisa tembaga kalian? Nah nanti si Deputy Prime Minister Pak John ini akan datang ke Indonesia, mungkin besok hari Jumat tanggal 7 kami akan zoom dengan dia timnya dengan tim dari Indonesia. kita akan list down apa yang akan kita buat kerja sama supaya segera jalan," jelasnya.
Presiden Joko Widodo bertemu PM Papua Nugini James Marape di APEC Haus, Port Moresby, Papua Nugini, Rabu (5/7/2023). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Berantas Kemiskinan di Papua Nugini

Luhut menambahkan, kerja sama hilirisasi ini juga bertujuan untuk memberantas kemiskinan di Papua Nugini. Dia bilang, dari total 9 juta penduduk Papua Nugini, sebanyak 2,5 juta penduduk berada dalam kemiskinan.
"Prime Minister itu menerima Presiden Jokowi luar biasa sekali hangatnya karena Presiden membuka sekali peluang untuk kerja sama dan mereka memahami bahwa Indonesia itu sekarang sangat maju," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dengan kerja sama ini, menurut Luhut, akan membawa Indonesia sebagai negara berkembang menjadi negara high income country, sehingga pada 20 tahun mendatang bisa menjadi negara maju.