Tangani Gelembung Gas di ONWJ, Pertamina Gandeng Perusahaan AS

25 Juli 2019 17:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas pertamina di ONWJ Bravo  Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas pertamina di ONWJ Bravo Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pertamina (Persero) menggandeng perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Boots & Coots untuk mengatasi persoalan munculnya gelembung gas di anjungan Lepas Pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java, Karawang.
ADVERTISEMENT
Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H Samsu, menjelaskan bahwa Boots & Coots digandeng karena sudah terbukti memiliki pengalaman dalam menangani kasus serupa dalam skala yang lebih besar, seperti di Gulf of Mexico.
‎"Untuk kegiatan penanggulangan sumur YYA-1 saat ini Pertamina telah melibatkan Boots & Coots, perusahaan dari AS," ujarnya dalam konferensi pers di kantor Pertamina, Jakarta, Kamis (25/7).
Dia pun membeberkan, Boots & Coots merupakan perusahaan yang khusus bergerak di bidang well control. Perusahaan tersebut, menurut Dharmawan memiliki teknologi yang canggih dalam mengatasi persoalan ini.
"Teknologi yang dimiliki sangat canggih. Boots & Coots sudah pernah menangani semburan liar yang skalanya lebih besar di Gulf of Mexico," jelas Dharmawan.
Dia menambahkan bahwa untuk menghentikan gelembung gas, Pertamina akan menghentikan sumber gas dan tumpahan minyak dengan cara mematikan sumur YYA-1. Diperkirakan penanganan kasus ini memerlukan waktu sekitar 8 minggu sejak hari ini.
ADVERTISEMENT
"Upaya intensif dan maksimum kami lakukan dengan melibatkan seluruh sumber daya, termasuk bantuan dari eksternal yang memiliki kapabilitas menangani hal itu," katanya.
Adapun gelembung gas ini mulai muncul sejak 12 Juli 2019 di sumur YYA-1 yang merupakan sumur eks eksplorasi YYA-4 yang dibor 2014. Sementara lapisan minyak mulai terlihat di permukaan laut sekitar 17 Juli 2019.
"Penyebabnya masih dalam proses investigasi. Indikasi sementara terjadi anomali tekanan pada saat pengeboran sumur YYA-1 sehingga menyebabkan munculnya gelembung gas disertai oil-spill," tegas Dharmawan.