Tangis Omi Nurcholish Madjid Kenang Rektor Paramadina, Firmanzah

6 Februari 2021 21:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor Universitas Paramadina,  Prof. Firmanzah PhD Foto: Universitas Paramadina
zoom-in-whitePerbesar
Rektor Universitas Paramadina, Prof. Firmanzah PhD Foto: Universitas Paramadina
ADVERTISEMENT
Omi Komaria Nurcholish Madjid, tak kuasa menahan air mata saat mengenang sosok Rektor Universitas Paramadina, Firmanzah, yang meninggal dunia Sabtu (6/2). Suasana haru itu meliputi acara doa bersama atas wafatnya Prof. Firmanzah, yang digelar Universitas Paramadina secara online.
ADVERTISEMENT
"Beliau tidak sombong, jauh dari sifat-sifat sombong, tetap andhap asor (rendah hati), menghormati orang tua," ujar istri cendikiawan muslim Nurcholish Madjid itu sambil terbata, hingga menitikkan air mata.
Untuk diketahui, Universitas Paramadina yang dipimpin Firmanzah, ada di bawah Yayasan Wakaf Paramadina yang didirikan oleh almarhum Nurcholish Madjid. Sementara Omi Komaria saat ini memimpin Nurcholish Madjid Society sebagai Ketua Dewan Pembina.
Menurut informasi yang diperoleh kumparan, Firmanzah yang tengah mengidap vertigo, meninggal dunia saat hendak salat subuh. Pria kelahiran Surabaya itu berpulang dalam usia 44 tahun.
Omi mengaku terkejut dengan meninggalnya Firmanzah. "Kabar yang sangat mengejutkan, saya juga enggak percaya. Tapi ternyata berita itu benar. Mungkin Allah memilihkan Pak Fiz yang lebih baik. Orang yang tekun, orang yang sabar, pokoknya idola," ujar Omi menambahkan.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pembina Nurcholish Madjid Society, Omi Komaria Nurcholis Madjid. Foto: nurcholishmadjid.net
Acara doa bersama itu sendiri diikuti sejumlah tokoh seperti Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Jalil, Ketua Dewan Pembina The Habibie Center Ilham Habibie, Staf Khusus Presiden Jokowi untuk Bidang Ekonomi Arif Budimanta yang juga Ketua Yayasan Wakaf Paramadina, serta sejumlah tokoh lain hingga 600-an orang, termasuk Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia Komaruddin Hidayat.
Komaruddin yang juga mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menyampaikan refleksi soal kematian. Menurutnya, setiap orang mukmin yang meninggal dunia langsung diberi 'gelar ' almarhum yang artinya adalah 'yang disayangi'.
"Seorang hamba Allah Swt yang wafat langsung disebut almarhum, yang dikasihi, yang disayangi. Bagi kita yang hidup, peristiwa wafat adalah duka, tapi buat almarhum adalah kebahagiaan. Sebab mendapat limpahan rahmat dari Allah dan doa-doa dari keluarga dan teman. Insya Allah husnul khotimah, Pak Fiz," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Sofyan Jalil menyatakan, "Firmanzah dalam usianya yang singkat, banyak memberi teladan. Dia sosok yang rendah hati, sosok yang selalu hangat dan tenang dalam bergaul."
Jenazah Firmanzah telah dimakamkan pada Sabtu (6/2) siang, setelah disalatkan di masjid Sentul City, lokasi kediamannya. Hadir pada kesempatan itu mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang juga Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Paramadina; Juga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedam yang merupakan mantan rektor Universitas Paramadina.