Tanpa Konten Hiburan, Bagaimana Masa Depan Bisnis Fox?

15 Desember 2017 18:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Twenty First Century Fox Studios (Foto: REUTERS/Lucy Nicholson)
zoom-in-whitePerbesar
Twenty First Century Fox Studios (Foto: REUTERS/Lucy Nicholson)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Taipan media Rupert Murdoch, baru saja melepas kepemilikan industri hiburan terbesarnya, 21st Century Fox ke Walt Disney seharga USD 52,4 miliar. Dengan penjualan itu, Disney menguasai film, industri televisi, serta jaringan bisnis media hiburan internasional di bawah Fox.
ADVERTISEMENT
Namun bukan berarti bisnis media yang telah membesarkan nama Rupert Murdoch akan mati. Selanjutnya, Murdoch akan memfokuskan bisnis Fox pada saluran olahraga dan siaran berita. Kakek 86 tahun yang mewarisi bisnis media dari ayahnya ini, yakin bahwa orang Amerika menyukai tayangan langsung siaran berita dan pertandingan-pertandingan olahraga.
Murdoch sama yakinnya dengan animo pengiklan terhadap konten berita dan olahraga. Bahkan menurut pendiri News Corp ini, masih banyak orang menonton acara berita dan olahraga favorit mereka setelah siaran langsungnya, melalui tayangan online.
"Apakah kita mundur? Sama sekali tidak," kata Murdoch di hadapan para investor media, Kamis (14/12) waktu Amerika Serikat. "Kami berputar pada saat yang sangat penting."
Rupert Murdoch. (Foto: Reuters/Jason Reed)
zoom-in-whitePerbesar
Rupert Murdoch. (Foto: Reuters/Jason Reed)
Murdoch, yang memulai bisnis berita 65 tahun lalu saat mewarisi koran ayahnya, sangat ingin menyesuaikan diri dengan cara baru untuk menjangkau pelanggan. Fox “baru” akan mengadopsi teknologi dan mengembangkan layanan video streaming, untuk menjangkau khalayak lebih banyak.
ADVERTISEMENT
Fox “baru” yang dipaparkan Murdoch, menurut salah seorang eksekutifnya memiliki valuasi sepertiga dari ukuran sekarang, dengan pendapatan tahunan sekitar USD 10 miliar.
Dengan ukuran yang lebih kecil, ada anggapan daya tawar saat negosiasi menjadi lebih lemah. Khususnya ketika menawar program olahraga untuk bisa tayang di jaringannya.
Kendati demikian, Murdoch menantang investor untuk mempercayainya. Dia mengatakan, saat dia mendirikan Fox News 21 tahun lalu dan Fox Sports 1 pada 2013, dia menghadapi keraguan yang sama dari para investor. "Konten dan berita yang relevan dengan Anda akan selalu berharga," kata Murdoch menegaskan.