Target Besar Holding Ultra Mikro: Kasih Bunga Murah hingga Pembiayaan Lebih Luas

13 September 2021 14:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Aditia Noviansyah
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Aditia Noviansyah
ADVERTISEMENT
Proses pembentukan Holding Ultra Mikro yang digawangi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) PNM memasuki babak akhir. Pemerintah resmi mengalihkan saham Seri A yang ada di Pegadaian dan PNM ke BRI.
ADVERTISEMENT
Sejumlah target dari pembentukan holding ini pun siap dikejar. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan Holding Ultra Mikro diharapkan bisa dapat semakin mengoptimalkan nilai tambah yang dikejar BRI selama ini.
Dia menyebut target yang dikejar tersebut terdapat pada empat hal kepada para stakeholder. Pertama, stakeholder bernama nasabah. Dia berjanji bakal memberikan bunga rendah kepada ultra mikro, pembiayaan yang lebih luas lagi karena tiga BUMN bersatu dalam menyalurkan pinjaman.
"Kalau ke nasabah, ya berarti bisa lebih luas dan harga murah karena proses bisnisnya akan lebih efisien, penggunaan digital bersama, bisa layani masyarakat sebanyak mungkin dengan biaya semurah mungkin," katanya dalam Penandatanganan Akta Inbreng Holding Ultra Mikro, Senin (13/9).
Direktur Utama BRI Sunarso. Foto: BRI
Kedua, stakeholder bernama karyawan. Bagi karyawan di tiga entitas ini (BRI, Pegadaian, PNM), holding ini menjadi kesempatan yang luar biasa untuk meningkatkan kompetensi karena berada di dalam kolam bersama. Para karyawan bisa menumbuhkan karier masing-masing.
ADVERTISEMENT
Ketiga, stakeholder bernama pemegang saham. Tujuan utama pemegang saham (investor) menyimpan uangnya di BRI untuk mendapatkan untung. Dengan adanya holding ini, kata Sunarso, pemegang saham punya kepastian sumber pertumbuhan (keuntungan) yang dipasok dari bawah, dari ultra mirko.
Keempat, stakeholder bernama negara. Holding Ultra Mikro menjadi ekosistem karena mengintegrasi data pelaku usaha kelas bawah (ultra mikro) yang akan berguna bagi pemerintah. Sebab, jika integrasi data ini berjalan lancar, bisa memudahkan pemerintah menyalurkan berbagai stimulus ke masyarakat bawah.

Biaya Bisnis Proses Lebih Efisien dan Terjamin

Dalam kesempatan yang sama, Dirut Pegadaian Kuswiyoto menilai dengan adanya holding ini, biaya bisnis proses ketiga entitas bisa lebih murah karena menggunakan infrastruktur teknologi bersama-sama. Ujungnya, pembiayaan ke masyarakat bisa lebih mudah dan bunga murah.
ADVERTISEMENT
"Kita punya induk BRI, pengembangan IT bersama-sama akan membuat cost-nya lebih murah. Dari sisi pendanaan, karena kami tidak boleh mengumpulkan dana masyarakat, kita bisa mendapatkan bantuan pinjaman dari BRI sebagai induk. Cost of fund jadi lebih murah," terangnya.
Sementara itu, Dirut PNM Arief Mulyadi menuturkan transformasi menjadi sebuah keniscayaan. Holding Ultra Mikro bisa mengakselerasi pembiayaan yang selama ini sudah dijalankan PNM.
"Dibandingkan sendiri, kalau bersama-sama pasti lebih banyak nilai tambah. Buat nasabah ini ada tambahan fasilitas yang tadinya PMN enggak bisa lakukan, sekarang didukung BRI dan Pegadaian. Insya Allah bisa kita berikan keringanan beban bunga ke nasabah," terang Arief.