Target Pasar Beda, Kopi Jago Bantah Jadi Pesaing Kopi Sasetan Keliling

5 Maret 2020 18:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran Kopi Jago, kopi yang dijual keliling pakai sepeda listrik, Kamis (5/3). Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran Kopi Jago, kopi yang dijual keliling pakai sepeda listrik, Kamis (5/3). Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Penjual kopi sasetan keliling atau biasanya dikenal juga dengan starling saat ini mudah sekali ditemukan di Jakarta. Mereka berkeliling ke berbagai wilayah menjajakan minuman tersebut baik hangat maupun dingin.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, kini ada juga penjual kopi keliling tetapi menggunakan sepeda listrik yang dikenal dengan Kopi Jago. CEO Jago, Yoshua Tanu, memastikan adanya Kopi Jago tidak akan menimbulkan permasalahan dengan starling karena target pasarnya berbeda.
“Kalau untuk konflik, kita enggak konflik ya karena kita memang intinya itu membuat atau mencari target yang beda. Ini memang kalau starling (harganya) Rp 5 ribu, kalau kita rata-rata kan Rp 18 ribu,” kata Yoshua di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (5/3).
Jago cart atau sepeda listrik Kopi Jago, kedai kopi keliling berbasis aplikasi. Foto: Dok. Kopi Jago
Produk Kopi Jago memang berbeda dengan starling yang tinggal menyiapkan kopi sasetan dan air hangat. Sementara di Kopi Jago menggunakan 100 persen kopi arabica yang juga membuatnya berbeda dengan kopi kekinian yang sebagian besar menggunakan 50 persen kopi robusta. Kopi Jago juga menggunakan fresh milk dan fresh cream serta coconut brown sugar.
ADVERTISEMENT
“Dan malahan ini sebagai upgrade membuat income lebih tinggi atau memberikan pelayanan bagaimana barista bisa menjelaskan kopi yang dijual, tapi kita beda target market antara starling dengan kita,” ujar Yoshua.
Yoshua menjelaskan nantinya para pelanggan Kopi Jago bisa memesannya melalui aplikasi yang saat ini masih dimatangkan. Nantinya, ada barista yang disebut Jagopreneur yang mendatangi pemesan.
Pelanggan juga bisa memesan kopi secara manual. Saat ini Kopi Jago sudah mulai mangkal di area Kuningan, Jakarta Selatan.
Peluncuran Kopi Jago, kopi yang dijual keliling pakai sepeda listrik, Kamis (5/3). Foto: Moh Fajri/kumparan
Pemilihan lokasi juga memperhitungkan jarak barista saat mengambil dan mengembalikan sepeda listriknya di Kuningan. Ia tidak mau mereka malah mengalami kendala lokasi mangkal dengan jarak mengembalikan sepeda.
“Kita mau membuat starling yang lebih modern. Kalau pembayaran kalau kita bisa QR Code bisa, Gopay, Ovo bisa, bisa juga dengan cash,” terang Yoshua.
ADVERTISEMENT
Yoshua membeberkan untuk mewujudkan Kopi Jago ini diperlukan investasi awal mencapai Rp 3 miliar. Angka itu selain dimanfaatkan membeli sepeda dan peralatan lainnya, juga untuk menyewa tempat menyimpan dan men-charger baterai sepeda.
“Satu sepeda Rp 45 juta sudah termasuk semua baterai, sepeda, alat-alat dan kopinya itu kita kasih awal untuk semingguan lah. (Target per hari) Kita enggak target tapi kita harus selalu memberitahukan ulang kalau ngejual rata-rata 45 cup itu bisa UMR, aman posisi aman itu,” tutur Yoshua.