Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Tarif Ojol RI Sudah Paling Murah, Tapi GoFood Turun Harga Lagi
10 November 2021 12:45 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Penurunan tarif GoFood resmi dijalankan, di Jabodetabek dari 9.600 menjadi 8.000. Tarif ojol di Indonesia adalah salah satu yang terendah di dunia. Di sini tarif hanya dihitung berdasarkan jarak per km yang begitu kecil, sebesar Rp 1.850 sampai Rp 2.000 an per km. Sementara biaya waktu tunggu tak dihitung,” tulis Arif di akun twitternya @arifnovianto_id, dikutip pada Rabu (10/10).
kumparan sudah diizinkan Arif untuk mengutip data dari tweet yang dibagikannya terkait permasalahan penurunan tarif GoFood yang dianggap merugikan driver. Arif mengungkapkan, penurunan tarif berimbas ke pendapatan para driver.
“Di beberapa daerah, pendapatan minimum ojol dalam layanan GoFood mengalami penurunan. Di Jogja, dari awalnya Rp 1.800/km (Rp 7.200/0-4 km), turun menjadi Rp 1.600/km (Rp 6.400/0-4 km),” ungkap Arif.
Arif mengatakan, pihak Gojek bisa beralasan penurunan tarif tersebut untuk menjaga daya saing. Selain itu, Kepmenhub Nomor 348 Tahun 2019 tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor Yang Digunakan Untuk Kepentingan Masyarakat Yang Dilakukan Dengan Aplikasi hanya menjadi payung hukum tarif atas dan bawah untuk layanan antar jemput penumpang.
ADVERTISEMENT
Sehingga, kata Arif, andai tarif antar makanan diturunkan jadi Rp 950/km pun, perusahaan transportasi online bisa tidak melanggar peraturan. Menurutnya, tarif layanan GoFood diserahkan ke mekanisme pasar.
“Itu karena layanan antar makanan dan barang diserahkan pada mekanisme pasar, sehingga cenderung terjadi predatory pricing. Kondisi yang mana terjadi perang harga antar platform. Dampak dari perang harga itu adalah adanya tarif di bawah standar, karena tarif bagi ojol dipangkas untuk amunisi perang,” ujar Arif.
Arif menjelaskan, persoalan lain muncul saat ojol mendapatkan order makanan, tetapi harus menunggu lebih dari 30 menit. Dalam studi yang dilakukan Arif di salah satu resto, waktu tunggunya bisa mencapai 85 menit.
Dalam kondisi tersebut, Arif merasa perlu ada biaya tunggu. Menurutnya, di Australia sistem biaya tunggu sudah diterapkan dalam ojol roda 4.
Rencananya, kata Arif, dampak penurunan tarif GoFood tersebut membuat ojol di Jogja menggelar aksi off bid di layanan GoFood pada 11 November 2021. Para driver menuntut agar tarif dasar dalam layanan GoFood ditetapkan menjadi bersih Rp 8.000 rupiah (0-4 km).
ADVERTISEMENT
“Tarif dasar Rp 6.400 dinilai tak layak. Karena, ada biaya parkir (Rp 1.000 sampai Rp 2.000) yang sering tak dibayar konsumen. Belum lagi waktu tunggu pembuatan makanan yg bisa smpai 20 sampai 60 menit,” terang Arif.
Sementara itu, biaya perawatan kendaraan, bensin, pulsa, hingga penyusutan sarana produksi dibebankan ke driver. Arif menegaskan dalam persoalan tersebut para driver yang menjadi korbannya.
“Perang harga antar-perusahaan platform cenderung mengorbankan pihak ojol yang dalam posisi lemah, karena mereka belum terorganisir atau memiliki serikat yang kuat. Bisa jadi, jika tak ada tekanan yang kuat, tarif dasar di Gojek, Grab, dan Shopee Food diturunkan jadi Rp 3.000, mengikuti jejak Maxim,” tutur Arif.
Update Berita per Kamis, 11 November 2021:
Sebelum menurunkan berita di atas, kumparan telah meminta tanggapan pihak Gojek namun tak direspons. Baru pada Kamis (11/11), Vice President Corporate Affairs Food & Groceries Gojek, Rosel Lavina, menyampaikan respons. Berikut pernyataan selengkapnya:
ADVERTISEMENT
GoFood terus berkomitmen untuk terus menghadirkan ragam kuliner dengan harga dan opsi yang lebih menarik. Kali ini, kami melakukan penyesuaian ongkos kirim (ongkir) khusus untuk order dari resto dalam jarak hingga 2 km, efektif per 8 November 2021 di Jabodetabek dan beberapa kota lainnya.
Sebelumnya, ongkir yang sama berlaku untuk jarak hingga 4 km. Dengan perubahan ini, ongkir dibagi menjadi dua. Yaitu ongkir dengan jarak hingga 2 km dan hingga 4 km. Penyesuaian diterapkan hanya pada ongkir jarak dekat hingga 2 km, sedangkan ongkir dalam jarak di atas 2 km tetap sama.
Penyesuaian ini memberikan pilihan bagi pelanggan untuk memesan dari resto jarak dekat dengan ongkir yang lebih terjangkau. Di saat yang sama, hal ini memberikan peluang bagi mitra driver untuk memperoleh peningkatan order karena waktu penyelesaian order yang akan menjadi lebih singkat dengan jarak yang lebih dekat.
ADVERTISEMENT
Adapun kebijakan ini diharapkan akan mendukung mitra driver dan mendorong permintaan pelanggan, yaitu:
• Untuk mitra driver, hal ini berpotensi meningkatkan order yang didapat lewat peningkatan order yang dibuat oleh pelanggan. Di saat yang sama, Gojek juga menyediakan skema apresiasi tambahan yang besarannya disesuaikan di masing-masing daerah.
• Pelanggan bisa mengakses lebih banyak ragam kuliner dengan harga yang menarik dari resto yang berlokasi terdekat (hingga jarak 2 km).
Ini merupakan bagian dari upaya GoFood agar terus menjadi pilihan pelanggan sehingga berdampak positif terhadap peningkatan order yang diterima mitra driver dan mitra usaha kami.