Tarif PPN 12 Persen Berlaku di 2025, Tiket Pesawat Berpeluang Turun

20 Desember 2024 20:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir, Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (20/12). Foto: Ghifari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir, Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (20/12). Foto: Ghifari/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bicara soal peluang penurunan harga tiket pesawat tahun depan di tengah rencana tarif PPN 12 persen diberlakukan.
ADVERTISEMENT
Saat ini pemerintah telah menurunkan harga tiket pesawat sebesar 10 persen selama periode Natal dan Tahun Baru yang berlaku hanya sampai dengan 3 Januari 2025.
Dudy mengatakan, Kementerian Perhubungan telah mengupayakan agar kebutuhan masyarakat akan transportasi bisa dipenuhi oleh pemerintah. Salah satunya, mendorong penggunaan kereta dan moda transportasi lain untuk memberikan pilihan kepada masyarakat apabila harga tiket pesawat menjadi permasalahan bagi masyarakat.
“Kami juga akan terus berupaya kepada para pelaku usaha di bidang penerbangan untuk melakukan efisiensi, sehingga harga menjadi reasonable dan mudah-mudahan bisa terjangkau oleh masyarakat,” kata Dudy di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (20/12).
Sejumlah pesawat berada di apron Bandara Internasional Lombok, di Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Jumat (15/11/2024). Foto: Ahmad Subaidi/Antara
Dia memastikan, keinginan masyarakat untuk mendapatkan harga yang terjangkau selalu menjadi perhatian Kementerian Perhubungan dan akan terus melakukan perbaikan.
ADVERTISEMENT
"Kami coba lakukan dengan InJourney kemudian dengan Garuda, adalah bentuk-bentuk upaya kami untuk menjawab keinginan masyarakat mendapatkan harga tiket yang terjangkau,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Erick Thohir mengungkapkan bahwa kondisi penerbangan di dunia saat ini sedang kekurangan pesawat. Menurutnya, hal ini tersebut telah terjadi setelah pandemi COVID-19.
“Solusi buat saat ini, selain tadi tiket pesawat itu turun 10 persen, tetapi tiket kereta api, tiket untuk perjalanan laut, itu tidak ada kenaikan,” kata Erick.
“Dan di situ sebenarnya ada komponen juga, ada komponen dolar, ada komponen tentu BBM, tapi inilah bagian dari pemerintah Bapak Presiden Prabowo yang memastikan tadi terjadi, sehingga tentu bagaimana ekonomi juga bisa terus berjalan,” ujarnya.