Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tarif Tol Layang Jakarta-Cikampek II Diusulkan Rp 1.250 per Km
17 Januari 2019 17:13 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) selaku operator proyek jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau Tol Layang Jakarta-Cikampek II saat ini sedang merumuskan besaran tarif tol.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Utama JCC Djoko Dwijono, perseroan saat ini mengusulkan tarif tol tersebut Rp 1.250 per kilometer (km). Sementara panjang jalan tol layang ini sekitar 36,4 km.
"Kalau usulan kami ada Rp 1.250 per km. Yang di atas," ujarnya saat ditemui di Kawasan Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 25, Kamis (17/1).
Menurut Djoko, usulan tersebut berdasarkan pertimbangan biaya investasi yang dikeluarkan untuk membangun proyek tersebut. Total investasi proyek ini Rp 16,233 triliun yang terdiri dari biaya konstruksi Rp 14,69 triliun dan biaya bunga pinjaman Rp 1,53 triliun.
"Karena tarif itu kan dilihat dari biaya konstruksi, biaya operasinya kemudian juga masa konsesi yang dikasih ke kita. Jadi tarif tergantung dari situ. Kebetulan (usulan) tarifnya nanti Rp 1.250 per km," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Tarif jalan tol layang ini dipastikan akan lebih mahal dibanding biaya tarif tol yang eksisting atau di bawah. Menurut Djoko, hal ini lantaran perbedaan biaya operasi dan konstruksi yang semakin mahal dibanding pembangunan dahulu.
"Ya tentunya beda zaman dulu dengan sekarang Rp 13,5 triliun tentunya beda dengan zaman dulu. Tentu kalau tidak, kami tidak bisa mengembalikan investasi tersebut," sambungnya.
Perseroan menargetkan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated sudah bisa dilalui saat mudik Lebaran 2019. Saat itu, tol ini akan beroperasi secara fungsional. Pihaknya mencatat progres konstruksi Tol Jakarta-Cikampek II Elevated sudah 62,5 persen. Persentasenya memang lebih rendah dari target awal yang harusnya sudah mencapai 90 persen.
"Ini kita harapkan dalam bulan ini dan bulan depan itu akan banyak pekerjaan-pekerjaan yang besar. Lebih masif lagi," katanya.
ADVERTISEMENT