Tarif Trump Berimbas ke Aset Kripto, Transaksi Bitcoin Turun 29% dalam Sehari

13 April 2025 13:06 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bitcoin. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bitcoin. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
ADVERTISEMENT
Aset kripto mengalami volatilitas akibat gejolak ekonomi global dan kebijakan tarif baru yang dilakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mampu mengguncang pasar keuangan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Coinmarketcap pada perdagangan Minggu (13/4), harga Bitcoin (BTC) terpantau naik menjadi USD 85.444 pada pukul 12.35 WIB. Angka ini mengalami sebesar 2,93 persen secara harian dan naik 2,56 persen secara mingguan atau dari 7 April 2025.
Nilai kapitalisasi pasar (market cap) Bitcoin juga naik 2,92 persen menjadi USD 1,68 triliun, dengan Fully Diluted Valuation (FDV) USD 1,79 triliun dan total supply 19,85 juta BTC. Kemudian transaksi harian atau per 24 jam USD 27,3 miliar atau turun 29,72 persen.
Harga Ethereum (ETH) adalah USD 1.625 dan terpantau naik 4,49 persen secara harian. Sementara secara mingguan, ETH terpantau turun 9,95 persen.
Nilai kapitalisasi pasarnya per pukul 10.52 WIB naik 4,47 persen jadi sebesar USD 196,28 miliar dengan FDV sebesar USD 196,38 miliar dan total pasokan 120,68 juta ETH. Secara harian atau per 24 jam, transaksinya mencapai USD 12,64 miliar atau turun 1,98 persen.
ADVERTISEMENT
Chief Technology Officer Indodax, William Sutanto, mengatakan volatilitas bukan sekadar risiko, melainkan celah strategis bagi investor yang memahami arah pergerakan pasar.
Menurut dia, kebijakan tarif baru AS yang menyasar mitra dagang utama telah menciptakan efek domino di berbagai sektor, termasuk pasar saham dan aset kripto.
William menilai meskipun volatilitas tinggi, Bitcoin sudah membuktikan diri menjadi aset kripto yang sudah teruji sebagai aset lindung nilai yang diadopsi oleh negara-negara maju.
"Bitcoin memiliki fundamental yang berbeda dengan aset keuangan konvensional. Justru di tengah ketidakpastian global, aset kripto seperti Bitcoin bisa menjadi alternatif diversifikasi investasi," ujar William dalam keterangannya, Minggu (13/4).
la menjelaskan, volatilitas yang terjadi saat ini seringkali dimanfaatkan oleh investor berpengalaman untuk masuk di harga rendah dan mengambil posisi strategis jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Di lain sisi, William juga mencatat adanya peningkatan volume transaksi kripto hingga 30-50 persen di market kripto dalam seminggu terakhir, terutama saat pasar mengalami koreksi. Dia melihat ini sebagai bukti tingginya antusiasme investor dalam memanfaatkan momentum pasar.
Kendati demikian, William mengingatkan pentingnya edukasi dan strategi investasi yang bijak. la menekankan bahwa investasi di kripto memiliki potensi tinggi, namun tetap mengandung risiko yang tidak bisa diabaikan.
"Gunakan dana dingin, yakni dana yang tidak mengganggu kebutuhan utama sehari-hari. Jangan gunakan dana penting seperti dana pendidikan atau kesehatan untuk berinvestasi di aset kripto," tegasnya.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.
ADVERTISEMENT