Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
TBS Energi (TOBA) Raup Laba Bersih Rp 126,6 Miliar di Q1 2023, Turun 7,3 Persen
2 Mei 2023 13:38 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
TBS Energi Utama mencetak laba bersih senilai USD 8,61 juta atau setara Rp 126,61 miliar (asumsi kurs Rp 14.699 per dolar AS), turun 7,29 persen dibanding kuartal I 2022 senilai USD 9,29 juta atau setara Rp 136,6 miliar. Penurunan laba bersih ditopang oleh beban pokok pendapatan naik 23,14 persen menjadi USD 107,72 juta atau Rp 1,58 triliun.
Emiten milik pengusaha Pandu Patria Sjahrir ini membukukan pendapatan senilai USD 129,56 juta, meningkat 16,81 persen dibanding kuartal I 2022 senilai USD 110,91 juta. Penjualan batu bara mendominasi pendapatan senilai USD 114,34 juta, mencakup segmen luar negeri senilai USD 107,5 juta dan lokal senilai USD 6,84 juta.
Kemudian, pendapatan ketenagalistrikan tercatat senilai USD 13,85 juta, penjualan tandan buah segar, inti sawit dan minyak sawit mentah senilai USD 1,31 juta, serta pendapatan sewa kendaraan listrik senilai USD 50.780.
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) menyumbang pendapatan TBS Energi Utama senilai USD 17,17 juta, lalu pendapatan dari Hua Guan Energy Ltd tercatat senilai USD 11,93 juta. Berdasarkan segmen usaha, pendapatan dari pertambangan batu bara senilai USD 59,77 juta dan perdagangan batu bara senilai USD 54,57 juta.
TBS Energi Utama mencatatkan laba periode berjalan melonjak 3,15 persen senilai USD 14,61 juta dibanding USD 14,16 juta per 31 Maret 2022. Penurunan laba bersih juga menyeret laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 0,0011.
Total aset yang dimiliki TBS Energi Utama mencapai USD 902,08 juta. Jumlah liabilitas turun 1,11 persen menjadi USD 470,29 juta dari USD 475,61 juta di kuartal I 2022. Liabilitas tersebut terdiri dari liabilitas jangka pendek senilai USD 133,86 juta dan liabilitas jangka panjang senilai USD 336,43 juta.
ADVERTISEMENT