TEI 2018 Baru Dibuka, Transaksi Kontrak Dagang Sudah Rp 7,5 Triliun

24 Oktober 2018 12:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situasi Trade Expo Indonesia 2018 di ICE BSD Tangerang. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Situasi Trade Expo Indonesia 2018 di ICE BSD Tangerang. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Indonesia kembali menggelar Trade Expo Indonesia 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, pada Rabu (24/10). Pameran terbesar di Indonesia tersebut akan digelar mulai hari ini hingga 28 Oktober 2018.
ADVERTISEMENT
Baru dibuka hari ini, ternyata ajang TEI 2018 diminati oleh para pembeli (buyer) asing. Buktinya, kontrak dagang yang ditandatangani di hari pertama TEI 2018 sudah mencapai USD 500 juta atau setara dengan Rp 7,5 triliun. Penandatanganan kontrak dagang berasal dari 25 negara antara lain China, Thailand, Arab Saudi, Mesir dan Italia.
"Meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu sampai dengan hari ini. Dan biasanya terus berkembang sampai dengan hari akhir," ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di depan Presiden Joko Widodo.
Selain kontrak dagang, ada juga kontrak investasi yang datang dari China dan Thailand. Nilainya cukup besar yaitu mencapai USD 4,68 miliar.
"Dengan begitu total transaksi dan investasi telah mencapai USD 5,16 miliar," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Enggar menjelaskan TEI tahun ini sangat fokus mendatangkan buyer mancanegara. Untuk itu, Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri melalui 132 kantor perwakilan RI di luar negeri, 22 atase perdagangan, 18 kantor Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), 1 Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia, serta 1 Konsul Perdagangan maupun Kadin negara-negara sahabat dalam menyebarluaskan informasi di mancanegara tentang penyelenggaraan TEI 2018.
Situasi Trade Expo Indonesia 2018 di ICE BSD Tangerang. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Situasi Trade Expo Indonesia 2018 di ICE BSD Tangerang. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
Hingga tanggal 23 Oktober 2018 telah terdaftar 8.313 buyers dari 124 negara. Sepuluh negara dengan jumlah buyer tertinggi selain Indonesia adalah Nigeria, Malaysia, RRT, Jepang, India, Saudi Arabia, Thailand, Australia, Afghanistan, dan Pakistan.
Sementara itu, sampai dengan 22 Oktober 2018 telah ada 7.127 permintaan terhadap produk Indonesia pada TEI 2018. Permintaan terbesar sejauh ini adalah untuk produk makanan dan minuman, produk fesyen dan gaya hidup serta kecantikan, produk manufaktur dan jasa, produk furniture perabotan, dan furnitur taman.
ADVERTISEMENT
"Sesuai perintah Bapak Presiden, ini adalah salah satu bagian dari kegiatan dan upaya kita untuk meningkatkan ekspor," jelasnya.
TEI 2018 kali ini menempati Iahan pameran seluas 15.456 m2 yang cukup menampung 1.151 perusahaan nasional peserta pameran. Peserta pameran merupakan produsen, eksportir, serta pemasok produk dan jasa terbaik dari Indonesia, mulai dari produk manufaktur, pertambangan, industri strategis, hingga kerajinan.
Guna mempermudah buyer menemukan produk yang diminati, area TEI 2018 dibagi ke dalam tujuh zonasi, yaitu Pangan Nusa di Hall 1 dan 10, produk gaya hidup dan kerajinan di Hall 2, furnitur di Hall 3, produk-produk kreatif dan jasa di Hall 3A, produk-produk manufaktur di Hall 5 den 6, produk-produk makanan dan minuman di Hall 7 dan 8, serta produk-produk unggulan daerah di Hall 9.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 300 produk dan jasa akan dipamerkan dalam delapan zona. Seperti kuliner nusantara, produk kerajinan tangan dan gaya hidup, perabotan, produk dan layanan kreatif, produk manufaktur, produk industri strategis, produk makanan dan minuman, serta produk unggulan lokal.
Sebelumnya diketahui, transaksi TEI pada 11-15 Oktober 2017 lalu membukukan transaksi senilai USD 1,41 miliar atau mencapai Rp 18,7 triliun. Jumlah total transaksi ini meningkat sebesar 37,36 persen dibandingkan hasil transaksi pada TEI 2016, yang tercatat sebesar USD 1,02 miliar. Â