news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tekad Anies Jual Saham Anker Bir dan Proses Politik yang Mengganjalnya

15 Maret 2019 9:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produk dari PT. Delta Djakarta. Foto: Dok. deltajkt.thinkrooms.com
zoom-in-whitePerbesar
Produk dari PT. Delta Djakarta. Foto: Dok. deltajkt.thinkrooms.com
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan tetap akan menjual saham PT Delta Djakarta Tbk (DLTA). Saat ini, Pemprov DKI Jakarta memiliki 26,25 persen atau 210.200.700 lembar saham DLTA.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tampaknya tak main-main soal keputusan tersebut. Ia ngotot bakal menjual habis semua saham milik Pemprov DKI di DLTA. Anies menargetkan, penjualan saham itu harus rampung tahun ini.
Proses pelepasan saham DLTA bukan perkara yang mudah karena butuh kajian yang sekarang ini ditangani langsung oleh Badan Pembina (BP) BUMD DKI Jakarta. Tak hanya itu, proses ini juga tak mudah karena menyangkut aset Pemda.
Adapun teknis pelepasan saham DLTA milik Pemprov DKI Jakarta mencakup penilaian harga saat saham tersebut dilepas, proses transaksi, hingga beauty contest atau pemilihan mitra bisnis untuk penasihat keuangan.
Proses lain yang sudah ditempuh Pemprov DKI Jakarta untuk melepas saham mereka di DLTA adalah dengan meleburkan saham DLTA milik Badan Pengelolaan Investasi Penanaman Modal DKI Jakarta (BP IPM Jaya).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
Cara ini dilakukan agar saat proses penjualan bisa lebih mudah. BP IPM Jaya yang merupakan satuan kerja di Pemprov DKI Jakarta yang sudah dibubarkan sejak tahun 2000, memiliki saham di DLTA sebesar 2,91 persen. Peleburan ini merupakan bagian tertib administrasi agar penjualan dilakukan atas satu nama yaitu Pemprov DKI.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, keinginan Anies untuk melepas saham DLTA terganjal satu proses penting, yakni restu dari DPRD DKI Jakarta.
Anies mengaku, ia sudah menyurati DPRD DKI Jakarta terkait rencana pelepasan saham tersebut. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi pun mengaku sudah menerima surat dari Anies namun belum dia tanggapi. Sudah sejak tahun lalu surat itu mangkrak di tangannya.
Prasetyo memberikan pertimbangan ke Anies agar tidak melepas saham DLTA. Bagi dia, dividen yang didapat dari saham DLTA setiap tahunnya bisa menambah APBD DKI Jakarta.
“Apalagi yang dikatakan setahun dapat (dividen) Rp 50 miliar, terus mau dijual Rp 1 triliun," sebutnya.
Maka, dia berinisiatif untuk bertemu dengan Anies. Menurutnya, DPRD ingin mengetahui alasan Anies yang ingin melepas saham DLTA.
ADVERTISEMENT
"Coba itu dipikirkan lagi lah. Selama saya menjadi ini (Ketua DPRD), saya akan berdiskusi, jelaskan apa sih argumentasinya. Orang kita enggak beli kok," jelasnya.
Menanggapi hal itu, Anies menegaskan tetap berniat melepas saham perusahaan bir tersebut.
“Ya kita coba terus (lepas saham Delta). Kita berniat melaporkan itu. Kita laporkan kepada rakyat Jakarta bahwa wakil-wakil Anda ingin tetap memiliki saham bir, biar nanti warganya juga yang ikut menyampaikan aspirasi,” kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (5/3).
RUPS PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) Foto: Novan Nurul Alam/kumparan
Anies merasa pelepasan saham juga sesuai dengan keinginan masyarakat. Ia menegaskan, apabila pelepasan saham melanggar ketentuan, tentu Pemprov DKI tidak akan melepas saham tersebut. Sehingga Anies menyerahkan kepada rakyat mengenai sikap yang diambil DPRD DKI terkait pelepasan saham DLTA.
ADVERTISEMENT
“Kalau menurut warga memang sesuai aspirasi wakilnya, kita akan jalan terus. Tapi kalau warga tidak setuju, sampaikan ke dewan. Jadi dewan itu kan wakilnya rakyat ya. Jadi ketika wakil rakyat tidak menyetujui, ya kami lapor ke rakyat. Ini dewan Anda ingin punya saham bir terus, ingin punya untung dari uang bir,” ujar Anies.
Selain itu, Anies menjelaskan, salah satu alasan dilepasnya saham bir tersebut karena pendapatan yang didapatkan Pemprov DKI tidak seberapa besar. Ia menginginkan pelepasan itu bisa segera terealisasi.
“Ya itulah. Nambahnya cuma segitu-segitu juga uangnya. Dana itu jauh lebih bermanfaat bila kita gunakan untuk pembangunan bagi masyarakat kita. Apalagi dengan ukuran APBD kita sekarang, itu menjadi kecil sekali dari situ,” ungkap Anies.
bir Foto: Shutter Stock
Pun demikian, Anies tetap teguh berpegang pada tekadnya untuk menjual saham Pemprov di DLTA. Plt Kepala Badan Pembina (BP) BUMD DKI Jakarta Riyadi mengungkapkan, uang hasil pelepasan saham DLTA akan dimasukkan ke dalam APBD DKI Jakarta. Nantinya, uang tersebut akan digunakan untuk berbagai program Pemprov DKI Jakarta, misalnya meningkatkan pelayanan publik.
ADVERTISEMENT
Lantas berapa uang yang didapat Pemprov DKI Jakarta dari melepas saham DLTA?
Pemprov DKI Jakarta saat ini memiliki 210.200.700 lembar saham DLTA. Mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia, saham DLTA pada Senin (4/3) dibuka pada posisi Rp 6.700 per lembar. Adapun posisi saat itu, harga saham DLTA naik 1,50 persen menjadi Rp 6.750 per lembar dengan harga rata-rata sebesar Rp 6.717,06.
Sederhananya adalah jumlah saham DLTA yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta sebanyak 210.200.700 lembar saham dikalikan dengan harga rata-rata hari ini yaitu Rp 6.717,06. Maka, jika penjualan saham tersebut benar terealisasi, Pemprov DKI Jakarta setidaknya akan mendapatkan dana segar sebesar Rp 1,4 triliun.
Anies menegaskan, kengototannya dalam proses pelepasan saham ini bukan karena ingin mencari keuntungan. Sebab, kata Anies, tugas Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pembangunan.
ADVERTISEMENT
“Prinsip dasar pemerintah itu bekerja untuk melaksanakan undang-undang, UUD, PP. Pemerintah itu bukan bekerja mencari keuntungan, karena apa? Nanti ada conflict of interest, di satu sisi pemegang modal, di sisi lain regulator, itu akan terasa. Karena itu pemerintah bukan pelaku bisnis dalam artian cari untung, pemerintah itu tugasnya melakukan pembangunan,” kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa, (12/3).
RUPS PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) Foto: Novan Nurul Alam/kumparan
Anies merasa, selama ini tidak ada kegiatan pembangunan dari dana sebesar Rp 1,2 triliun yang ditanam oleh Pemprov DKI di DLTA. Sehingga ia menegaskan saham tersebut harus segera dilepas. Meski begitu, Anies meminta masyarakat tidak terlalu sensitif seperti saling menyalahkan dalam menanggapi proses pelepasan tersebut.
Jika Pemprov DKI melepas saham DLTA, Anies mengklaim, pihaknya sudah memiliki sejumlah kajian soal penggunaan dana hasil pelepasan saham tersebut. Menurutnya, dari kajian yang ia miliki, uang sebesar Rp 1,2 triliun tersebut bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Saya rasa (kajiannya) sederhana sekali kok, itu soal uang sebanyak itu mau dipakai apa, mau dipakai membiarkan atau dipakai, kita punya kebutuhan dana yang besar lho. Tahun lalu teman-teman ingat, saya minta ke Dewan Rp 1,2 triliun untuk pipa sama tuh dengan nilai (saham DLTA) ini. Bayangkan kalau itu dipakai untuk air bersih, terasa manfaatnya lebih besar. Jadi tugas pemerintah bukan mencari untung tetapi tugas pemerintah itu melaksanakan undang-undang,” kata Anies di DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (13/3).
Anies juga mengilustrasikan bahwa uang hasil pelepasan DLTA bisa dialokasikan untuk membangun sekolah, menambah jumlah pipa air hingga menambah jumlah air bersih di DKI.
Ia mengungkapkan, dalam pelepasan saham ini tidak ada perhitungan untung dan rugi. Sebab, kata Anies, yang lebih penting adalah penggunaan dana tersebut sebagai sarana pembangunan di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Sebagai catatan, saat ini, Pemprov DKI Jakarta memiliki 26,25 persen kepemilikan atau 210.200.700 lembar saham DLTA. Di tahun 2017, Pemprov DKI Jakarta mendapatkan dividen dari DLTA sebesar Rp 48,57 miliar. Sedangkan di tahun 2016, jumlah dividen yang diterima mencapai Rp 33,63 miliar.