Tekan Defisit Perdagangan AS, Pemerintah Bakal Beli Barang Amerika USD 19 Miliar

14 April 2025 15:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada acara kumparan The Economic Insights 2025 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada acara kumparan The Economic Insights 2025 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah Indonesia akan mengurangi defisit neraca perdagangan Amerika Serikat (AS). Langkah ini merupakan salah satu poin dalam negosiasi kebijakan tarif impor yang diteken Presiden AS Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga akhir 2024, neraca perdagangan Indonesia dengan AS surplus. Artinya, Indonesia lebih banyak mengeskpor barang ke AS, dibandingkan ekspor AS ke Indonesia.
Surplus neraca perdagangan Indonesia-AS sebesar USD 16,08 miliar sepanjang 2024. Adapun total surplus perdagangan nonmigas 2024 sebesar USD 31,04 miliar. Ekspor nonmigas Indonesia ke AS antara lain berupa garmen, peralatan listrik, alas kaki, dan minyak nabati.
Airlangga menyebut, defisit perdagangan itu nantinya akan ditutup dengan pembelian barang dari AS oleh Indonesia dengan nilai mendekati USD 18 miliar sampai USD 19 miliar.
Hanya saja Airlangga menyebut pembelian barang dari AS ini bukan berarti Indonesia mengimpor barang dari AS. Dia juga menegaskan pembelian barang dari AS ini akan disesuaikan dengan kebutuhan Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Rencana Indonesia untuk mengkompensasikan delta daripada ekspor dan impor yang besarnya USD 18 miliar sampai USD 19 miliar. Indonesia akan beli barang dari Amerika sesuai dengan kebutuhan Indonesia, nilainya mendekati (USD 18 miliar sampai USD 19 miliar) akan beli barang. Pembelian barang itu belum tentu impor,” kata Airlangga di kantornya, Senin (14/4).
Lebih lanjut. Airlangga menjelaskan pemerintah telah menyiapkan komoditas-komoditas yang akan ditransaksikan. Dia menyoroti sektor pertanian, seperti kacang kedelai dan kapas.
Menurut dia, dari sisi tarif impor yang dikenakan Indonesia ke AS tidak menjadi permasalahan. Dia mengeklaim selama ini Indonesia telah menerapkan tarif impor 0 persen untuk sektor pertanian asal Negeri Paman Sam tersebut. Sehingga perkara yang dipermasalahkan oleh Trump bukan perihal tarif impor, tetapi kebijakan non-tariff barrier yang berlaku di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Jadi yang kita impor tarifnya 5 persen. Sehingga mereka lebih mengarah kepada non-tariff barrrier-nya. Tarif itu sudah turun banget. Jadi tarif itu sudah semua mendekati nol,” terangnya.
Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, Indonesia akan membeli barang dari AS untuk menutupi defisit antara ekspor dan impor perdagangan AS Indonesia.
“Jadi terminologi impor itu apa, bisa saja beli dulu pemasukannya bertahap dan macam-macam. Konteksnya balance deficit, pasti harus dihitung di neraca perdagangan kan. Intinya kita meningkatkan pembelian barang dari US,” jelas Susi.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyebut Indonesia bisa mengimpor semua bahan dari Amerika Serikat (AS). Katanya, Indonesia bisa membalikkan surplus RI terhadap AS sebesar USD 17 miliar dengan mengimpor bahan dari AS dengan nilai yang sama.
ADVERTISEMENT
"Kita bisa kita bikin pak-pok, pak-pok ada istilah bisnis bisa yah. Boleh ya, Presiden ngomong pak-pok boleh ya? Boleh ya," ucap Prabowo dalam sarasehan ekonomi pada Selasa (8/4).
Katanya, Indonesia bukan negara yang miskin. RI bisa membeli semua barang dari AS yang dibutuhkan di Indonesia. Seperti LPG, BBM, dan kebutuhan alat-alat teknologi energi yakni rig drilling.
"Apa yang kita butuh dari Amerika? Kita butuh LPG USD 9 miliar kita butuh, kita butuh minyak BBM, kita bisa impor lagi USD 9 miliar lagi, kita butuh alat-alat teknologi rig-rig drilling dari mereka," ujarnya.