Tekan Emisi Karbon, Gobel Group Gunakan Transportasi Logistik Kereta Api

23 Agustus 2024 8:53 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gobel Group dan anak perusahaannya, PT Panasonic Gobel Indonesia dan PT Gotrans Logistics International, melakukan nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding) dengan KAI Logistik. Foto: Dok. KAI Logistik
zoom-in-whitePerbesar
Gobel Group dan anak perusahaannya, PT Panasonic Gobel Indonesia dan PT Gotrans Logistics International, melakukan nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding) dengan KAI Logistik. Foto: Dok. KAI Logistik
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gobel Group dan anak perusahaannya, PT Panasonic Gobel Indonesia dan PT Gotrans Logistics International, melakukan nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding) dengan KAI Logistik. Kerja sama ini juga untuk menekan emisi karbon dan mendukung green logistic nasional.
ADVERTISEMENT
Pada kemitraan multipihak tersebut, PT Panasonic Gobel Indonesia mengalihkan moda transportasi pengiriman barang yang dikelola oleh PT Gotrans Logistics International, dari truk ke kereta api pada rute Jakarta-Surabaya. Hal ini sejalan dengan target jangka panjang Panasonic Global untuk mencapai pengurangan 300 juta ton emisi CO2 hingga tahun 2050
Direktur Utama KAI Logistik, Fredi Firmansyah, menjelaskan pada satu rangkaian Kereta Api Container mampu mengangkut 30 gerbong datar atau setara dengan 60 truk berkapasitas 20 ton. Sehingga dengan pengalihan moda jalan ke kereta api, mampu mengurangi emisi karbon dan menjadi solusi transportasi yang lebih ramah lingkungan.
"Selain berkontribusi pada aspek keberlanjutan lingkungan, moda KA juga meningkatkan faktor keselamatan dan keamanan serta berkontribusi pada pemeliharaan/lifetime infrastruktur jalan yang lebih optimal dengan menekan potensi beban jalan yang berlebih," kata Fredi.
ADVERTISEMENT
President Director & Group CEO Gobel Group, Hiramsyah S. Thaib, mengatakan kemitraan multipihak itu turut mendukung green logistic di Indonesia. Selain itu, kerja sama tersebut juga diharapkan bisa memenuhi kewajiban perusahaan terhadap konsumen, melalui berbagai produk dan layanan.
"Kami mengapresiasi seluruh pihak yang telah terlibat dan optimis kemitraan multipihak ini akan menjadi momentum dalam mendorong kontribusi aktif sektor swasta, yang selaras dengan cita-cita kami yaitu nyata berinovasi untuk kehidupan yang berkualitas," ujar Hiramsyah dalam keterangannya, Jumat (23/8).
Gobel Group dan anak perusahaannya, PT Panasonic Gobel Indonesia dan PT Gotrans Logistics International, melakukan nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding) dengan KAI Logistik. Foto: Dok. KAI Logistik
Sementara itu, Vice President Director PT Panasonic Gobel Indonesia, Heru Santoso, menuturkan, kolaborasi tersebut merupakan langkah penting perusahaan untuk mewujudkan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dan peningkatan efisiensi bisnis. Kerja sama ini juga sejalan dengan visi global Panasonic dalam program Green Impact untuk mengurangi emisi CO2 dari setiap produk yang dibuat, serta terus mengoptimalkan penggunaan energi dalam proses produksi.
ADVERTISEMENT
“Dengan kemitraan ini, PGI berharap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya nasional dalam mencapai target pengurangan emisi karbon. Kami percaya bahwa inisiatif ini tidak hanya akan mendukung ekonomi hijau, tetapi juga meningkatkan daya saing industri nasional melalui inovasi yang berkelanjutan," jelasnya.
Direktur Gotrans Logistics International (GLI) Arif Gobel menambahkan, dengan mengalihkan sebagian besar pengiriman ke moda kereta api, pihaknya berharap dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi lingkungan dan masyarakat luas.
"Inisiatif ini menjadi bagian integral dari strategi kami dalam memaksimalkan efisiensi sekaligus mendukung visi Indonesia yang lebih hijau," kata Arif.
Optimalisasi Layanan
Tantangan lingkungan yang dihadapi sektor logistik menjadi semakin mendesak. Sektor ini jawab atas sekitar 27 persen dari total emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas operasional, yang mana 90 persen dari total emisi karbon tersebut berasal dari subsektor transportasi darat.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, kemitraan multipihak yang mendukung green logistic nasional di Indonesia ini menawarkan solusi dalam mengatasi upaya mengurangi emisi karbon di sektor logistik, khususnya layanan pengiriman barang. Dengan melakukan pengalihan moda transportasi dari truk ke kereta api, dapat mengurangi emisi karbon hingga 70 persen, sehingga dinilai merupakan langkah yang tepat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Green logistics turut menunjukkan bahwasanya berbagai inisiatif perusahaan dalam keberlanjutan lingkungan dapat berjalan selaras dengan upaya efisiensi bisnis.
Dari segi biaya operasional, kemitraan multipihak ini dapat menekan biaya operasional hingga 6 persen lebih rendah dibandingkan penggunaan moda transportasi sebelumnya.
Sebagai bentuk peningkatan kualitas layanan terhadap konsumen, inovasi keberlanjutan di industri logistik ini juga dapat menjadi bagian strategi bisnis dalam optimalisasi layanan. Dengan pengiriman melalui kereta api, setiap perjalanan yang dilakukan dapat menghemat biaya sebesar Rp 745.000 per pengiriman.
ADVERTISEMENT
Penerapan prinsip ekonomi hijau diprediksi akan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi Indonesia. Hal ini termasuk pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) rata-rata sebesar 6,3 persen antara 2025 hingga 2045, serta penciptaan 1,7 juta lapangan yang akan mencakup 38 persen dari tambahan tenaga kerja pada tahun 2045.