Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Tekan Impor, Wamenperin Minta E-commerce Prioritaskan Produk Lokal
22 Januari 2025 17:18 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin ) Faisol Riza meminta penyedia lokapasar atau marketplace memprioritaskan produk dalam negeri. Menurutnya, saat ini penjualan di marketplace atau e-commerce masih didominasi produk impor.
ADVERTISEMENT
Menurut Faisoal, fenomena tersebut disebabkan oleh visibilitas produk dalam negeri di berbagai platform kerap kali kalah bersaing dari produk impor sejenis dengan harga yang lebih murah. Untuk itu, dia mendorong seluruh marketplace untuk meningkatkan kampanye produk-produk dalam negeri, sehingga memberikan peluang bagi konsumen untuk melirik produk lokal hasil produksi industri kecil menengah (IKM) dibandingkan produk impor.
"Produk lokal kita kualitasnya tidak kalah dari produk-produk impor. Karena itu marketplace perlu membantu tim untuk memeriksa setiap produk yang dijual oleh tenant," kata Faisol dalam ketika berkunjung ke kantor pusat Tokopedia, di Jakarta, Rabu (22/1).
"Produk fashion dan sepatu kita misalnya, banyak yang punya kualitas yang lebih baik. Mereka ini yang harus diberi ruang, agar perlahan mindset masyarakat bahwa produk impor pasti lebih baik itu bisa terkikis dengan sendirinya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu upaya yang bisa dilakukan marketplace untuk mendongkrak penjualan produk-produk dalam negeri ialah dengan menyertakan identitas khusus Made in Indonesia di setiap produk lokal, sehingga mudah dikenali oleh pengguna.
Selain itu, marketplace yang selama ini menjadi pemain utama dalam perdagangan digital, didorong terus aktif memberikan pendampingan strategi pemasaran dan branding kepada IKM, agar mampu menghasilkan produk berkualitas dan mampu diterima oleh masyarakat.
Begitu juga dengan event Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) sebagai bentuk ikhtiar pemerintah untuk mendorong masyarakat berbelanja daring melalui marketplace secara masif, menurut Wamen Faisol, harus tetap dipastikan untuk mengutamakan produk dalam negeri.
"Marketplace perlu mendampingi produsen produk dalam negeri supaya lebih berkualitas dan harganya lebih kompetitif. Marketplace juga harus membantu pemerintah menjadi garda depan untuk produk industri dalam negeri secara digital," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Faisol optimistis, marketplace punya peran strategis untuk menjadi katalisator dalam memperluas jangkauan produk-produk dalam negeri kepada konsumen domestik bahkan dunia.
“Untuk itu, Kemenperin dan marketplace bisa meningkatkan sinergi melalui MoU, untuk mengutamakan dan memberikan identitas terhadap kehadiran produk dalam negeri di platform-platform tersebut,” ujar dia.
Dia menambahkan, perdagangan daring melalui marketplace di Indonesia cukup potensial. Laporan e-CONOMY SEA 2024 menyebutkan, tahun lalu Indonesia mencatatkan Gross Merchandise Value (GMV) total USD 90 miliar atau Rp1.420 triliun dari transaksi jual beli digital, dan USD 65 miliar di antaranya berasal dari marketplace. Angka ini diperkirakan bertumbuh hingga USD 200-360 miliar pada 2030.
"Karena itu, marketplace harus menjadi etalase utama produk-produk unggulan dalam negeri. Ini bukan sekadar nasionalisme, namun juga membangun ekosistem industri kecil menengah yang berkelanjutan dan berdaya saing global," kata Wamenperin.
ADVERTISEMENT