Tekanan Inflasi dan Suku Bunga Tinggi, NFT Masih Menarik untuk Investasi?

Tekanan inflasi dan suku bunga tinggi yang terjadi di global saat ini dinilai turut mempengaruhi investasi masyarakat. Salah satunya investasi Non Fungible Token (NFT ).
Breggy Anderson selaku Presiden Direktur OneAset, platform investasi, menilai bahwa NFT merupakan produk investasi yang tak akan tergerus inflasi. Selain itu, proses pencetakan karya NFT atau minting dinilai mempunyai hak kepemilikan yang jelas dan ekslusif.
"Harga sebuah NFT pun beragam dan bisa berubah sesuai dengan angka yang ditetapkan penjual. Layaknya barang koleksi lainnya, harga akan dipengaruhi oleh berbagai hal seperti siapa kreatornya, kompleksitas sebuah karya, atau keunikan lainnya," jelas Breggy dalam keterangannya, Selasa (6/9).
Dia menjelaskan, saat ini OneAset memiliki marketplace NFT untuk menjangkau pasar secara lebih luas lagi. Breggy menjelaskan, proses jual beli NFT di aplikasi OneAset juga mudah. Penjual bisa membuat NFT sendiri di aplikasi OneAset dengan royalti 1-10 persen.
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
Saat ini, katanya, ada puluhan ribu karya NFT di OneAset. Sehingga, ia optimistis investasi NFT masih akan digemari para investor di tengah tekanan inflasi dan suku bunga.
"Penjual juga bisa menentukan royalti kreator yang diinginkan mulai dari 1-10 persen, penghasilan tambahan yang akan diterima saat item NFT terjual, harga jual dan durasi jual. Setelah itu, penjual bisa langsung melakukan pembayaran biaya listing dan gas fee (biaya transaksi blockchain) via rekanan bank (virtual account) yang sudah bekerja sama dengan aplikasi OneAset," tambahnya.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...